Nama : Muhammad Marzuki
Kelas : PM.A3
Makul : Sosiologi pembangunan
TEORI MODERNISASI, DEPENDENSI, DAN SYSTEM DUNIA
1. Teori Modernisasi
Teori Modernisasi lahir sekitar tahun 1950-an di
Amerika Serikat sebagai wujud respon kaum intelektual atas Perang Dunia II yang
telah menyebabkan munculnya negara-negara Dunia Ketiga. Kelompok negara miskin
yang ada dalam istilah Dunia Ketiga adalah negara bekas jajahan perang yang
menjadi bahan rebutan pelaku Perang Dunia II. Sebagai negara yang telah mendapatkan
pengalaman sekian waktu sebagai negara jajahan, kelompok Dunia Ketiga berupaya
melakukan pembangunan untuk menjawab pekerjaan rumah mereka yaitu kemiskinan,
pengangguran, gangguan kesehatan, pendidikan rendah, rusaknya lingkungan, kebodohan,
dan beberapa problem lain.
Secara etimologis, ada beberapa tokoh yang
mengajukan pendapat tentang makna modernisasi. Everett M. Rogers dalam
“Modernization Among Peasants: The 10 Impact of Communication” menyatakan bahwa
modernisasi merupakan proses dimana individu berubah dari cara hidup
tradisional menuju gaya hidup lebih kompleks dan maju secara teknologis serta
cepat berubah. Cyril E. Black dalam “Dinamics of Modernization” berpendapat
bahwa secara historis modernisasi adalah proses perkembangan lembaga-lembaga
secara perlahan disesuaikan dengan perubahan fungsi secara cepat dan
menimbulkan peningkatan yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam hal
pengetahuan manusia. Dengan pengetahuan tersebut, akan memungkinkan manusia
untuk menguasai lingkungannya dan melakukan revolusi ilmiah.
Daniel Lerner dalam “The Passing of Traditional
Society: Modernizing the Middle East” menyatakan bahwa modernisasi merupakan
suatu trend unilateral yang sekuler dalam mengarahkan cara-cara hidup dari
tradisional menjadi partisipan. Marion Ievy dalam “Modernization and the
Structure of Societies” juga menyatakan bahwa modernisasi adalah adanya
penggunaan ukuran rasio sumberdaya kekuasaan, jika makin tinggi rasio tersebut,
maka modernisasi akan semakin mungkin terjadi. Dari beberapa definisi tersebut,
modernisasi dapat dipahami sebagai sebuah upaya tindakan menuju perbaikan dari
kondisi sebelumnya. Selain upaya, modernisasi juga berarti proses yang memiliki
tahapan dan waktu tertentu dan terukur.
Sebagaimana sebuah teori, Modernisasi memiliki
asumsi dasar yang menjadi pangkal hipotesisnya dalam menawarkan rekayasa
pembangunan. Pertama, kemiskinan dipandang oleh Modernisasi sebagai masalah
internal dalam sebuah negara (Arief Budiman, 2000:18).
2. Teori Dependensi
Teori Ketergantungan juga dikenal dengan teori
dependensi (Dependency Theory). Teori ketergantungan adalah salah satu teori
yang melihat permasaalahan pembangunan dari sudut Negara Dunia Ketiga. Menurut
Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan dimana kehidupan
ekonomi negara–negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya
berperan sebagai penerima akibat saja.
Teori Dependensi pertama kali muncul di Amerika
Latin. Pada awal kelahirannya, teori ini lebih merupakan jawaban atas kegagalan
program yang dijalankan oleh ECLA (United Nation Economic Commission for Latin
Amerika) pada masa awal tahun 1960-an [Mansour Fakih, Teori Pembangunan dan
Globalisasi (Jakarta: INSISTPress, 2009)]. Lembaga tersebut dibentuk dengan
tujuan untuk mampu menggerakkan perekonomian di negara-negara Amerika Latin
dengan membawa percontohan teori modernisasi yang telah terbukti berhasil di
Eropa.
Tokoh utama dari teori dependensi adalah Theotonio
Dos Santos dan Andre Gunder Frank. Theotonio Dos Santos mendefinisikan bahwa
ketergantungan adalah hubungan relasional yang tidak imbang antara negara maju
dan negara miskin dalam pembangunan di kedua kelompok negara tersebut
[Theotonio Dos Santos, review, vol. 60, 231]. Dia menjelaskan bahwa kemajuan
negara Dunia Ketiga hanyalah akibat dari ekspansi ekonomi negara maju dengan
kapitalismenya. Jika terjadi sesuatu negatif di negara maju, maka negara
berkembang akan mendapat dampak negatifnya pula. Sedangkan jika hal negatif
terjadi di negara berkembang, maka belum tentu negara maju akan menerima dampak
tersebut. Sebuah hubungan yang tidak imbang. Artinya, dampak positif dan
negatifberkembangnya pembangunan di negara maju akan dapat membawa dampak pada
negara.
3. Teori System Dunia
Teori sistem dunia merupakan sebuah pembagian kerja
secara teritorial dalam produksi, pertukaran barang dan bahan mentah. Pembagian kerja mengacu pada kekuatan dan
hubungan produksi dalam ekonomi dunia secara keseluruhan. Pembagian kerja ini
menyebabkan adanya dua daerah yang saling bergantung, yaitu negara inti dan
negara pinggiran. Secara geografi dan budaya kedua negara tersebut sama sekali
berbeda, satu fokus pada padat modal dan satu lagi pada padat karya. Sementara
itu, negara semi periferi bertindak sebagai zona penyangga antara inti dan
pinggiran serta memiliki campuran jenis kegiatan yang ada di negara inti dan
periferi.
Teori sistem dunia muncul sebagai kritik atas teori
modernisasi dan teori dependensi. Immanuel Wallerstein memandang bahwa dunia
adalah sebuah sistem kapitalis yang mencakup seluruh Negara di dunia tanpa kecuali. Sehingga,
integrasi yang terjadi lebih banyak dikarenakan pasar (ekonomi) daripada
kepentingan politik. Dimana ada dua atau lebih Negara interdependensi yang
saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan seperti food, fuel, and
protection. Juga, terdapat satu atau dua persaingan politik untuk mendominasi
yang dilakukan untuk menghindari hanya ada satu Negara sentral yang muncul ke
permukaan selamanya.
Karakteristik Teori Sistem Dunia :
a.
Teori
sistem dunia berasumsi bahwa kesenjangan antara negara maju dan negara terbelakang tidak berkurang. Kesenjangan
telah meluas sejak awal kapitalisme dan akan meluas dimasa mendatang.
b.
Wallerstein
tokoh utama teori sistem dunia mengajukan pendapat yang dikenal dengan tesis
immiserasi mutlak, yaitu bahwa kesenjangan yang meluas ini bersifat mutlak dari
pada reatif. dengan kata lain negara-negara terbelakang mengalami kemandekan
atau hanya maju sedikit saja dan akan cenderung akan merosot.
c.
Teori
sistem dunia lebih condong ke teori ketergantugan, negara-negara terbelakang
sekarang adalah akibat dari dominasi kelompok kapitalis pusat yang
berabad-abad. Hampir semua negara ini selalu kalah jauh dari pusat, tidak hanya
relatif tetapi mutlak. Namun demikian ada sedikit negara yang bisa memperbaiki
posisi mereka dalam ekonomi dunia dengan memanfaatkan kesempatan yang tepat
pada saat terjadi perluasan perkembangan kapitalis.
d.
Perspektif
sistem dunia memandang dalam dunia terdapat suatu sistem antae negara dari
negara-negara dan bangsa yang bersaing dan bertentangan yang terjalin dengan
sangat dalam dengan ekonomi dunia kapitalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar