KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT, atas berkah dan rahmat nya laporan penelitian ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di hari akhir
kelak. Mata kuliah kewirausahaan ini sangatlah penting bagi kalangan mahasiswa,
sehingga dapat menambah wawasan dan pengalaman. Kewirausahaan di masa kini
sangatlah penting. Apalagi pemerintah saat ini sangat mendukung rakyatnya yang
berwirausaha. Melihat manfaat yang besar dari wirausaha yang dapat memandirikan
ekonomi rakyat dan dengan semangat kerja nyata, masyarakat tergetar hatinya
untuk menjadi wirausahawan. Baik itu dari sektor yang kecil hingga sektor yang
besar.
Untuk
memenuhi tuga kewirausahaan peneliti mebuat laporan penelitian tentang “Es
Degan dan Bakso Pak Sirin”. Dalam melakukan penelitian, banyak sekali
rintangngan yang dihadapi peneliti dalam melakukan penelitian di desa gribig,
kecamatan Gebog, kabupaten Kudus. Alhamdulillah berkat sifat Rahman dan Rahim
Allah SWT, peneliti di kasih kesabaran dan kemudahan dalam menyelesaikan
penelitian. Tak lupa berkat do’a orang tua dan dukungan dari teman-teman
membuat peneliti semangat untuk melaksanakan penelitian. Kepada Ibu Aisyah
selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan sehingga peneliti mendapatkan
pengalaman dan bekal mengenai kewirausahaan, serta kepada Pak Sirin yang sangat
membantu peneliti dalam menyelesaikan laporan penelitian ini. Semoga apa yang telah peneliti buat dapat bermanfaat
untuk kedepan nya. Sekian dan terima kasih.
Semarang, 12 November 2016
Muhammad Marzuki
Kata Pengantar............................................................................. 1
Daftar Isi.............................................................................. .......... 2
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ................................................. 3
B.
Tujuan............................................................ 4
C.
Manfaat.......................................................... 4
BAB II METODE PENGUMPULAN DATA
A.
Observasi........................................................ 5
B.
Wawancara..................................................... 7
C.
Kegiatan yang dilakukan
(jadwal kegiatan)........ 10
BAB III HASIL PENELITIAN / PENGAMATAN
A.
Profil.............................................................. 11
B.
Sejarah
Berdirinya............................................ 12
C.
Deskripsi......................................................... 13
D.
Perkembangan................................................. 14
E.
Produk............................................................ 14
F.
Manajemen...................................................... 14
1.
Manajemen Operasional
.............................. 14
2.
Manajemen Keuangan................................... 15
3.
Manajemen
kepegawaian .............................. 15
4.
Manajemen
pemasaran .................................. 15
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan......................................................... 16
B.
Saran.............................................................. 16
Lampiran-lampiran :
1.
Foto tempat
usaha, lokasi, cara kerja, palayanan
2.
Foto produk
3.
Denah lokasi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Bisnis waralaba adalah bisnis yang menjanjikan dengan
modal yang sangat minim, karena kita hanya membutuhkan semi permanen yang dapat
digunakan berulang kali dan barang yang kita perjualbelikann meliputi minuman
yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat atau pasar, yaitu salah satunya
adalah Es Kelapa Muda. Berawal dari Keinginan untuk berwirausaha dengan
memaanfaatkan sumber daya yang telah ada dan melihat pasar yang bersifat
konstan maka kami mencoba untuk memulai bisnis waralaba.
Usaha yang kami lakukan
adalah usaha bersama dengan mempertimbangkan modal yang dapat disokong bersama,
dengan sistem pembagian keuntungan yang setara atau adil. Pertimbangan yang kami ambil dalam bentuk
usaha berjualan es ini karena suhu tropis daerah kudus yang terhitung cukup
panas pada siang hari, sehingga es akan selalu dicari dalam menghilangkan rasa
dahaga.
Dalam “pengembangan
bisnis waralaba es kelapa muda ini awal mulanya sebagai alternatif usaha yang
mudah dan menguntungkan”. Tahap awal mulanya dalam mengembangkan bisnis ini
adalah adanya rasa ingin memanfaatkan sumber daya yang ada. Pada perencanaan
pembuatan suatu produk harus difikirkan adanya modal awal dalam sebelum
dilakukan proses produksi. Es kelapa muda selain menghilangkan rasa
dahaga/ haus, juga mengandung energi per 100 gram yang cukup besar, yaitu 41-99
kkal. Kelapa muda mengandung asam lemak omega-6, yaitu asam inoleat dengan
jumlah sekitar 200-300 mg/100 gr daging buah. Di dalam tubuh, asam linoleat
dapat diubah menjadi asam arakhidonat (AA). Zat ini penting dalam menunjang
kecerdasan otak.
Perlu diketahui juga, mengkonsumsi
Kelapa Muda akan membuat rasa segar, mampu mengatasi mulut yang kering dan
bahkan mampu mengatasi diabetes. Namun meskipun anda suka dengan buah kelapa
muda, disarankan untuk tidak mengkonsumsinya terlalu banyak, karena akan
menimbulkan rasa lemas untuk beberapa saat. Setelah mendirikan usaha waralaba
es kelapa muda. Untuk meningkatkan pendapatan. Saya amati usaha bakso yang belum banyak dan jarang
di temui di di daerah saya. Dari informasi-informasi yang saya peroleh dan
menurut pandangan saya usaha ini akan mencapai kesuksesan dan maju. Dalam
mendirikan usaha ini saya juga meringankan biaya-biaya yang akan saya butuhkan
dan dalam usaha ini saya belum membuthkan tambahan tenaga kerja karyawan.Untuk
dapat mengatasi segala rintangan yang kami hadapi .Dalam menjalankan usaha ini
membuthukan kemantapan dan keuletan dalam menjalankanya. Saya juga akan
bersungguh-sungguh dalam mengelola warung ini sebaik mungkin. Begitu besarnya
biaya usaha yang dibutuhkan, saya tidak akan main-main dalam usaha ini. Dalam
usaha es kelapa muda dan bakso saya masih membutuhkan pendapat orang tua untuk
memajukan usaha yang sedang dijalani ini.
B. Tujuan
1. Memberitahu tentang usaha wralaba kepada masyarakat
2. Memberitahu tentang air kelapa muda kepada masyarakat
3. Memberi motivasi masarakat untuk berwirausaha
4. Memberikan innovasi membuka lapangan pekerjaan
5. Memenuhi kebutuhan hidup
6. Memberikan keinginan yag kuat untuk berdiri sendiri
7. Memberikan Kemauan utk mengambil resiko
8. Meningkatkan Kemampuan utk belajar dari pengalaman
C. Manfaat
1. Kebutuhan hidup dapat terpenuhi
2. Mengetahui kegunaan air kelapa muda
3. Meningkatkan perekonomian
4. Melakukan metode produksi dari penemuan ilmiah dan cara-cara
baru untuk menangani suatu produk agar lebih mendatangkan keuntungan.
5. Mengembangkan hubungan dengan pelanggan, pemasok,
pekerja dan pihak lain.
6. Bertanggung jwb thd keberhasilan dan kegagalan
BAB II
METODE PENGUMPULAN DATA
A. Observasi dan wawancara
Observasi Sutrisno
Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua
diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Observasi berperanserta ( Participant Observation)
Observasi
atau pengamatan adalah suatu kegiatan mengadakan pengamatan secara teliti dan
seksama serta mencatat fenomena-fenomena (gejala-gejala) yang dilihat dalam
hubungan sebab akibat.[1] Data yang diperoleh adalah
untuk mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati, atau gejala alam.
Orang yang bertugas melakukan pengamatan disebut observer, sedangkan alat yang
dipakai untuk mengamati objek disebut pedoman observasi.[2]
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yan sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data
penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan sumber data, dan ikut
merassakan suka-dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang
diperoleh akan lebih lengkap, tajam ,dan sampai mengetahui pada tingkat makna
dari setiap prilaku yang nampak.
Dalam suatu perusahaan atau organisasi misalnya,
peneliti dapat berperan sebagi karyawan ia dapat mengamati bagaimana prilaku karyawan
dalam bekerja, bagaimana semangt kerjanya, bagaimana hubungan antara satu
karyawan dengan karyawan lainnya, hubungan karyawan dengan superveisor dan
pemimpin, keluhan dalam melaksanakan pekerjaan dan lail-lain.[3]
Dalam hal ini, peneliti terlibat secara langsung dalam
kegiatan observasi dan melakukan pengamatan sexara langsung dengan pelilik
usaha dagang, es degan dan bakso yakni Pak Sirin dan beberapa karyawan yakni
Suparti dan Nurul Hidayati. Peneliti melakukan observasi pada hari sabtu
tanggal 5 Novembe, tahun 2016, pada pukul 10.30 WIB. Penelitian dilaksanakan di
Desa Gribig, kecamatan Gebog, kabupaten Kudus. Tempat usah dagang Pak Sirin
tidak jauh dengan masjid dan perkampungan, di tempat usaha dagang Pak Sirin juga
tidak jauh dari balai desa dan lapangan tempat pusat bermain anak-anak. Dari
hasil penelitian lokasi, peneliti melanjutkan pengamatan tentang pembuatan Es
Degan dan Bakso di tempat pemilik usaha berdagang.
Dalam pengamatan pembuatan Es Degan dan Bakso,
peneliti telebih dahulu mengamati tentang proses pembuatan Es Degan terlebih
dahulu. Dalam proses pembuatan Es Degan, pemilik usaha terlebih dahulu membeli
bahan utamanya yaitu buah kelapa yang masih muda. Setelah membeli bahan
utamapemilik uasaha menyiapkan peralatan pembuatan Es Degan, peralatan tersebut
diantaranya adalah psau yang besar (golok), pengelupas daging kelapa muda (cupu
/ tutup botol minuman seprite), korek, tempurung keapa dan peralatan dapur. proses
dalam pembuatan Es Degan / Es kelapa muda, terlebih dahulu yang harus dilakukan
adalah mengupas buah kelapa telebih dahulu, setelah kulit kelapa terkupas,
kemudian kelapa tersebut dibelah menjadi dua bagian untuk mempermudah dalam
proses pengerokan (pemisahan daging kelapa dengan tempurung kelapa). Setelah
pemisahan daging kelapa dengan tempurung kelapa, kemudian hasil pengelupasan
daging kelapa dan air kelapa ditempatkan di ember khusus untuk daging dan air
kelapa untuk membuang serabut kulit kelapa yang berhamburan yang jatuh ke air
kelapa tersebut. Setelah air terfiterisasi dan sudah higienis, air kelapa dan
kelapa tersebut dipindah ke watter box dan dikasih es batu supaya kedinginannya
bertahan lama.
Dalam pembuatan Es Degan tidak terlepas dengan
pembuatan sirup untuk membuat rasa manis Es Degan tersebut. Dalam proses
pemuatan sirup Es Degan, semua bahannya alami sehingga tidak ada campuran bahan
kimia. Dalam pembuatan sirup, bahan-bahan yang diperlukan adalah gula aren,
gula putih, air sekitar 5-7 liter, panili, daun pandan. Proses yang pertama
dilakukan yaitu mmasukkan air kedalam ompreng, setelah itu masukkan gula aren
satu hingga dua kg, kemudian masukkan gula putih ½ hingga satu kg, setelah itu
api untuk merebus air tersebut nyaakan. Api tersebut dinyalakan menggunakan
serabut kulit kelapa dan tempurung kelapa, supaya menghasilkan rasa yang khas.
Setelah air sirup itu agak mendidih daun pandan dan panili dimasukkan dan
diaduk hingga merata. Kemudian ditunggu kira-kira 30 menit dan api itu dijaga
supaya tidak mati karena proses merebus air sirup itulah yang menjadi kekhasan
rasa sirup. Kemudian Es Degan dan sirup tersebut dicampur dalam satu gelas dan
siap untuk dikonsumsi dan dijual.
Setelah peneliti mengamati pembuatan Es Degan, ia
melanjutkan pengamatan pembuatan Bakso. Dalam proses pembuatan Bakso,
bahan-bahan yang diperlukan adalah soun, mie kuning seladry, sawi, onclang, air
brambang dan bawang putih, bumbu bakso, royko, garam, moto dan daging sapi.
Dalam proses pembuatan bakso peneliti mengamati pembuatan bakso bulatnya.
Sebelum mebuat Bakso bulat pemilik usaha membeli daging sapi terlebih dahulu,
kemudian dafing sapi tersebut digiling supaya halus dan setelah digiling
didiamkan sekitar 30 menitan. Setelah agak mengembang daging yang sudah
digiling kemudian dibuat bualat-bulat menggunakan tangan. Dan direbus dengan
air yang mendidih sekiter C, supaya kematangan Bakso tersebut merata.
Setelah Bakso matang kemudian didinginkan, supaya tidak lembek. Setelah bakso
dingin kemudian dipindah kedanang besar yang sudah terisi air dan campuran
bumbu bakso dimana ditengah-tengahnya ada saringan untuk penempatan bakso
supaya bakso tetap hangat dan renyah. Setelah semua bahan sudah siap kemudian
bahan-bahan tersebut dicampurkan dalam mangkuk bakso dan siap untuk dinikmati.
B. Wawancara
Wawancara
adalah proses tanya-jawab dalam proses penelitian yang berlangsung secara
lisandimana dua orang atau lebih bertatap mukamendengarkan secara langsung informasi-informasi
atu keterangan-keterangan.[4]
Sutrisno
Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yangperlu dipegang oleh peneliti dalam
menggunaka metode interview adalah
1. Bahwa subjek atau responden adalah orang yang paling
tahu tentang dirinya sendiri.
2. Bahwa apa yang dinyatakan oeh subyek kepada peneliti
adalah benar dan dapat dipercaya
3. Bahwa interpretas subyek tentang pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan peneliti kepadayaadalah sama dengan yang dimaksud oleh peneliti
Wawancara
yan dilakukan tidak tersetruktur dan melalui tatap muka (face to face),
wawancara tidak tersetruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancarayang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya garis-garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara tidak tersetruktur atau
terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atu penelitian yang lebh
mendalam tentang responden. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha
mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada
obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atu
variabel apa yang harus diteliti. Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang
lebih lengkap, peneliti melakukan wawancara pada pihak-pihak yang mewakili
berbagai tingkatan yang ada dalam obyek seperti supervisor dan manajer. Dalam
melakukan wawancara, pewawancara meminta waktu terlebih dahulu, kapan dan
dimana bisa melakukan wawancara. Ddengan cara ini, maka suasana wawan cara akan
lebih baik, sehingga data yang diperoleh lengkap dan valid.
Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan jenis wawancara tidak berstruktur. Sehingga, apa saja yang
peneliti tanyakan mengikuti jawaban dari narasumber yaitu bapak Sirin dan mengikuti
rasa ingin tahu peneliti tentang usaha yang dijalankan, sehingga dilakukan
secara aktif. Berikut ini beberapa daftar pertanyaan yang peneliti tanyakan
beserta jawaban dari narasumber yang berhasil penulis tulis dan ingat dalam
wawancara yang berlangsung pada hari Sabtu
tanggal 5 Novembe, tahun 2016, pada pukul 10.30 WIB.
P : peneliti Muhammad Marzuki
N : narasumber dalam hal ini adalah Bapak Sirin
P : Berapa lama Bapak menjalankan usaha Es Degan dan
Bakso ini ?
N : Dalam menjalankan usaha Es Degan sudah dimulai
sekiata tahun
2003 atau sudah sekitar 12 tahun dan usaha
Bakso sekitar tahun 2012 atau sekitar 4 tahun yang lalu
P : Apakah yang motivasi Bapak dalam menjalankan usaha ini ?
N : Pertama yang menjadikan motivasi atu
dorongan saya dalam menjalankan
usaha ini adalah faktor ekonomi yang tidak menentu, karena setelah saya bangrut
dari proyek pembangunan tidak ada yang bisa saya lakukan semua harta saya habis
untuk menutup hutang proyek yang begitu banyaknya. Hal yang kedua saya
menjalankan usaha ini adalah keinginan saya untuk mencarikan makan ketiga anak
saya dan menyekolahkan semampu saya supaya mereka menjadi anak yang cerdas,
tidak seperti saya yang hanya sampe kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah.
P : Bagaimanakah
respon keluarga Bapak dalam menjalankan usaha ini ?
N : Istri dan ketiga anak saya sangat mendukung, malahan
sampe mereka ikut menjalankan usaha ini. Setiap sehabis pulang sekolah mereka
langsung ikut berdagang hingga sampe malam hari untuk uang saku mereka.
P :
Bagaimanakah cara Bapak memperkenalkan usaha yang dijalani ini pada masyarakat sekitar ?
N :
“Pertan yang saya lakukan untuk
memperkenalkan usaha ini saya memperkenalkan kepada kerabat saya dan meminta
saran untuk kemajuan usaha ini, selainitu saya meminta mereka untuk mengajak
teman-teman mereka supaya diajak mampir ke sini, dari mulut ke mulut dan medsos
.”
P :
Apakah Bapak sering menerima pesanan Es
Degan dan Bakso ?
N :
“Saya sering menerima pesanan Es Degan dan
Bakso, saya lebih banyak menerima pesanan Es Deagan daripada Bakso. Apalagi
waktu bulan-bulan tertentu seperti bulan ramadhan, hari raya idul Adha setiap
hari pasti selalu ada pesanan bahkan sampai ratusan porsi.”
P :
Berapakah harga Es Degan dan Bakso per
porsinya ?
N :
“Untuk harga Esdegan per porsinya hanya Rp
2000 dan untuk Bakso harga per porsinya hanya Rp 6500 saja, untuk harga paket
pesanan Es Degan dan Bakso harganya hanya Rp 8000.”
P :
Bagamanakah perkembanga usaha yang Bapak
jalani selama ini ?
N :
“Untuk perkembang usaha ini lumayan
menjamin, dengasn usaha ini saya dan keluarga bisa mencari makan. Saya tidak
usah merauntau untuk mencari pekerjaan. Sebelumya saya menjalankan usaha ini
hanya untuk mencarikan makan keluarga saya, tetapi setelah berkembang seperti
ini saya dapat menyekolahkan anak-anak saya sampai perguruan tinggi dan mampu
membuka laangan pekerjaan. Banyaknya teman sebab mengobrol di warung ini saya
mempunyai keinginan untuk bangkit menjalankan usaha ini.”
P : Bagaimana modal bapak dalam
menjalankan usaha ini ?
N :
“Untuk modal usaha ini, saya hutang
telebih dahulu kepada teman, tetanggan hingga saudara saya, setelah menjalankan
usaha ini dan memperoleh keuntungan, saya mengembalikan uang yang saya pinjam
dan keuntungan selebihnya say tabung untuk masa depan anak-anak saya.”
P :
Apakah yang menghambat Bapak dalam
menjalankan usaha ini ?
N : “Hal yang menghambat usaha ini adalah tenaga yang masih kurang,
waktu buka belum bisa on time, sebelum saya di daerah sini saya kontrak di desa
sebelah. Banyak pelanggan yang suadah mengenali saya di daerah situ. Akan
tetapi sebelum kontrak saya habis saya disuruh pndah dari daerah itu, entah
sebab apa saya kurang tau. Kemudian saya mendapat kontrakan di daerah sini,
belum banyak yang mengenal saya di daerah sini, untuk mencari pelanggan saya
masih agak kesulitan.”
P : Sekitar jam berapakah usaha yang
Bapak jalani ini dibuka ?
N : “Soal waktu tidak menentu kadan bisa
jam 10.00 terkadang jam 12.00 bahkan sampai jam 14.00 baru buka. Untuk waktu
tutup sekitar jam 22.00 WIB
P : Apa Harapan Bapak
untuk kemajuan usaha yang dijalani ?
N : “Harapan saya untuk kemajuan ini yaitu bisa berkembang supaya
menjadi motivasi dan semangat anak cucu saya, menjalani wirausaha, dan bisa
membuka lapangan pekerjaan utuk masyarakat sekitar yang belum memiliki
pekerjaan.”
C.
Kegiatan yang
dilakukan (jadwal kegiatan)
Tanggal
|
Waktu
|
Acara
|
10.00 WIB
|
Berangkat
dari rumah
|
|
5 November
|
10.30-15.00
|
Interviu
(wawancara)
|
2016
|
15.00-17.00
WIB
|
Mengamati
proses pembuatan Es Degan dan Bakso
|
17.00 WIB
|
Pulang ke
rumah
|
BAB III
HASIL PENELITIAN / PENGAMATAN
A.
Profil Usaha
Nama Usaha
|
:
|
Jual Es Degan dan Bakso
|
Alamat
|
:
|
Desa Gribig, kec Gebog, Kab Kudus
|
No. Telpon
|
:
|
085641086540
|
Email
|
:
|
-
|
Jenis Usaha
|
:
|
Perdagangan
|
Bentuk Usaha
|
:
|
Dagang
|
No. Ijin Usaha
|
:
|
-
|
-
No. SIUP
|
:
|
-
|
-
No. TDP
|
:
|
-
|
NPWP
|
:
|
-
|
Nama Pemilik
|
:
|
Bapak Sirin
|
Omzet Per Bulan
|
:
|
3.000.000
|
Omzet Per Tahun
|
:
|
36.000.000
|
Jumlah Karyawan
|
:
|
4 orang
|
Upah Minimum Karyawan
|
:
|
20.000/hari
|
Catatan :
1.
Kelemahan
(permasalahan) :
a.
Waktu musim
hujan pemasukan menurun
b.
Kalo buka agak
kesiangan
c.
Pengecekan satu
minggu sekali
d.
Tenaga kerja
bersifat lepas (kalau ada pekerjaan saja)
e.
Kalau pesanan
banyak kesulitan menambah tenaga kerja.
2.
Kelebihan
(kekuatan)
a.
Lokasi dekat
dengan perkampungan
b.
Rasa es degan
membuat sendiri dengan bahan alami dan berbeda dengan sirup yang lain.
c.
Tempatnya
setategis buat pertemuan.
d.
Pada saat bulan
romadhon kuwalahan membuat pesanan
B.
Sejarah
Berdirinya
Berdirinya
usaha dagang Es Degan dan Bakso, dimulai sejak
tahun 2003. Ketika itu Bapak Sirin mengalami kebangrutan setelah
lengsernya presiden Suharto tahun 1998 dimana, dimana tander satu tahun sebelum
Pak Harto lengser, proyek itu ditandatangani untuk dua tahun kedepan. Tetapi
setelah Presied Suharto lengser semua harga naik hingga 80%, semua hartanya
habis untuk membayar kerugian proyek. Setelah semua hartanya habis, ia mencoba
untuk bangkit brewirausaha. Ia berkali-kali mengalami kegagalan dalam
berwirausaha dari membuat batu bata, bertani dan lain sebagainya. Setelah itu
ia berpikir untuk menjual Es lilin, tetapi banyak yang tidak membayar. Setelah
itu muncul inovasi untuk menjual Es Degan. Ia merasa saat menjual Es Degan
Memperoleh banyak kenuntungan, dimana ia menjual dipinggir jalan. Setelah
mengamati omset yang masuk lumayan besar, ia mencoba untuk menyelwa lahan untuk
berjualan. Ketika itu banyak preman yang mengetahui bahwa usaha yang dijalankan
Pak Sirin mempunyai omset yang besar, mereka pun sering meminta uang keamanan.
Tapi pak Sirin tidak mengasi uang. Setelah para preman itu tahu bahwa Pak Sirin
pernah menjadi juragan mereka para preman itu tidak berani memintau uang
kepadanya, malhan para preman itu sering mebeli Es Degan Buatan Pak Sirin dan
mengajak teman-temannya untuk membeli Esnya Pak Sirin. Setelah itu tempat
jualannya Pak Sirin menjadi aman danbanya masyarakat sekitar juga membeli Es
Degan Pak Sirin. Setelah uasahnya berkembang pesat ia menambah barang
dagangannya seperti kerang rebus, nasi kering, mie rebus kopi dan lain
sebagainya. Pada tahun 2014 ia disuruh pindah tempat jualan. Ia pun pindah
kedesa sebelah, sisanapun pelanggan tidak kalah rame dengan tempak pak Sirin berjualan
sebelumnya. Ia pun menambah produk Baso Tetelan untun meningkatkan omset
perbulannya, di sana pun ia mendapat lapangan pekerjaan hingga saat ini masih
berjalan.
C.
Deskripsi
Uasaha dangang
Es Degan dan Baksok. Kedua usaha sama-sama mengguakan air, tetapi kalau Es
Degan menggunakan air panas dan Bakso menggunakan air dingin. Keduannya juga
mengunakan bahan-bahan yang khas untuk memasaknya, cara yang khas untuk
memasaknya. Bahan utama pembuatan Es Degan adalah kelapa yang masih muda,
supaya danging kelapanya itu empuk saat digigit dan terasa manis serta gurih
dsaat tersentuh lidah, selain itu untuk membuat rasa yang manis secara alaim
sirup yang digunakan juaga terbuat dari gula areng yang sudah di campur dengan
bahan-bahan alami lainnya. Sehingga aman untuk dikonsumsi setiap harinya.
Dalam membuat
Es Degan menggunakan air dingin, tetapi kalo membuat basok lebih nikmat kalao
menggunakan air panas yang sudah dicampur dengan rempah-rempah yang saat alami.
Pembuatan Bakso bahan utamanua adalah daginging sapi yang sudah digiling dan
dicampur dengan bahan-bahan seperti bawang putih, bawang merah yang sudah
digoreng, dan tepung. Untuk bahan pelengkap pembuatan Bakso yakni soun, mie
kuning, seledri, sawi,ounclang dan tentunya sedikit daging sapi yang sudah di
rebus. Bemua bahan-bahan itu dijadikan satu dalam mangkuk dan dikasih kuah yang
masih panas, sehingga nikmat saat disantap.
Dalam proses
yang dijelaskan diatas, nama usah tersebut diambil dari barang yang dijualnya
danjuga nama pemilik usaha juga dicantumkan dalam nama usaha tersebut. Nama
pemilik tersebut sebagai identitas, sehingga mudah untuk dikenali. Nama usaha
tersebut ialah “Es Degan Dan Bakso Pak Sirin”, usaha ini sudah berdiri sekita
12 tahun yang bertempat di desa Gribig, dekat dengan masjid dan lapangan pusat
kegiatan desa, kecamatan gebog, kabupaten Kudus. Warung ini buka setiap hari
pada pukul 11.00-22.00, pemilik usaha juga senantiasa menerima pesanan dan juga
pelayanannya sangat bagus sekali.
D.
Perkembangan
Damal
perkembangan usaha ini sanagat pesat sekali, dimana watu awal yang tidak
mempunyai modal untuk usaha, sekarang sudah bisa meminjamkan modal pada orang
lain supaya bisa berusaha, yang dulunya tempat jualannya hanya modal meja,
sekarang sudah mempunyai tempat bahkan ada beberapa kamar untuk beristirahat,.
Dulunya hanya kelapa muda yang belum ada pemrosesan dalam penjualan, sekarang
suad terproses sehingga aman dan higienis ketika dikonsumsi. Dalam usah ini
juga menaikan perekonomian keluarga, perkembangan ekonomi pernah goyah ketika
istri Pak Sirin meninggal dunia, ketika itu ia dihadapkan dengan permasalahan
yang kompleks. Semua hartanya habis untuk pembiayaan rumah sakit istrinya dan
iya pun harus membayar sekolah anak-anaknya, ketika itu juhga pak Sirin harus
pindah dari tempat jualannya yang sudah di kenali banyak orang.
Permasalahan
seperti itu tidak bisa menghambat semangat ia dalam berusaha, hasil dari
jeripayahnya itu sekarang ia mampu mebeli tempat tinggal untuk anak-anaknya,
kendaraan untuk anak-anaknya, serta sudah bisa membuka lapangan pekerjaan utuk
orang lain.
E.
Produk
Es
Degan Dan Bakso Pak Sirin, merupakan makan dan minun yang dimasak dengan proses
yang higienis. Dimana kalao dikonsumsi tidak banyak efek sampingnya, sehingga
konsumen aman ketika mengkonsusi produk tersebut. Produk tersebu dikemas dalam
gelas dan mangkuk ketuka di makan di tempat warung Pak Sirin, produk tersebut
juga di kemas dalam plastik putih ketika dibawa pulang. Untuk harga sangat
terjangkau sekali, satu porsi Es Degan hanya Rp 2000 dan Bakso hanya Rp 6500.
Kalo pesana perpaket hanya Rp 8000 itupun siap antar, dengan harga segitu sudah
dapat mengeyangkan perut dan produk tersebu sudah di proses dengan cara
sedemikian rupa.
F.
Manajemen
1.
Manajemen
Operasional
Dalam usaha ini hanya terdapat
pemegang usaha yang di pegang oleh pak Sirin sediri selaku pemilik usaha dan
dibantuk anak laki-lakinya yang masih kuliah di Semarang, setiap satu minggu
sekali anaknya pulang untuk membantu oprasional usaha.
2.
Manajemen
Keuangan (administrasi keuangan : keuangan masih dilakukan pemilik atau sudah
ada yg pegawainya, teknik pembukuan)
Dalam
manajemen keuangan, administrasi usaha ini tidak di pegang oleh pak Sirin
sediri tetapi di kelola oleh anak perempuannya, sehingga dalam keuanga tidak
menganggu operasional dalam usaha.
3.
Manajemen kepegawaiyan
Dalam bekerja pegawai harus melayani pembeli bebaik mungkin, tidak
membuat pembeli marah ataupun jengkel dalam membeli produk yang dijual, setiap
bekerja karyawan dikasih istirahat buat sholat dan makan, selain itu ia diberi
kebebasan untuk makan sesukanya, karyawan yang bekerja yakni suparti, udin,
sulikan, nurul hidayati. Dalam bekerja karyawan datang pada jam 08.30-16.00,
dalam pemberian upah diberikan setiap hari sabtu sebelum karyawan pulang.
4.
Manajemen
pemasaran
Dalam pemasaran, usaha ini menggunaka alat teknologi seperti hp,
BBM, Facebook dan dari mulut ke mulut supaya dikenal banyak orang. Dalam
pemasaran tidak ditentukan target, karena penjualan tidak menetu tergantunp
musimnya.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Observasi atau pengamatan adalah suatu kegiatan mengadakan pengamatan secara
teliti dan seksama serta mencatat fenomena-fenomena (gejala-gejala) yang
dilihat dalam hubungan sebab akibat.[5] Orang yang bertugas
melakukan pengamatan disebut observer, sedangkan alat yang dipakai untuk
mengamati objek disebut pedoman observasi.[6] Dalam pengamatan pembuatan Es Degan dan Bakso,
peneliti telebih dahulu mengamati tentang proses pembuatan Es Degan terlebih
dahulu. Dalam proses pembuatan Es Degan, pemilik usaha terlebih dahulu membeli
bahan utamanya yaitu buah kelapa yang masih muda.
Wawancara
yan dilakukan tidak tersetruktur dan melalui tatap muka (face to face),
wawancara tidak tersetruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancarayang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya, berlangsung pada hari Sabtu tanggal 5 Novembe, tahun 2016, pada pukul
10.30 WIB. Berdirinya usaha dagang Es Degan dan
Bakso, dimulai sejak tahun 2003. Dimana
karyawan yang bekerja yakni suparti, udin, sulikan, nurul hidayati. Dalam
bekerja karyawan datang pada jam 08.30-16.00, dalam pemberian upah diberikan
setiap hari sabtu sebelum karyawan pulang. Untuk harga sangat terjangkau
sekali, satu porsi Es Degan hanya Rp 2000 dan Bakso hanya Rp 6500. Kalo pesana
perpaket hanya Rp 8000 itupun siap antar, dengan harga segitu sudah dapat
mengeyangkan perut dan produk tersebu sudah di proses dengan cara sedemikian
rupa. Dalam pemasaran, usaha ini menggunaka alat teknologi seperti hp, BBM,
Facebook
B.
Saran
Dalam usaha
dagang sudah mencukupi setandart usah, tapi alangkan lebih baiknya, linknya di
perluas supaya masyarakat tahu tentang produk usaha yang sedang dijalani.
Pengelolaannya ditingkatkan lagi supaya uasah lebih valid dan diberi hak paten
ke dinas kesehatan, tempatatnya di renovasi kembali supaya bisa menarik banyak
pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, A. Muri. Metode
Penelitia. (Jakarta: Kencana. 2014)
Tanzeh,Ahmad. Pengantar Metodologi Penelitian. (Yogyakarta: Penerbit Teras. 2009)
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta. 2014)
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitia. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2003)
Denah
lokasi
[1]
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta:
Kencana, 2014), hlm. 384.
[2]
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009), hlm. 62.
[3]
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm 204
[4]
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2003) hlm 83
Tidak ada komentar:
Posting Komentar