Kamis, 15 Desember 2016

Contoh Laporan Penelitian Produksi Bakso dan Es Degan



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmat nya laporan penelitian ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di hari akhir kelak. Mata kuliah kewirausahaan ini sangatlah penting bagi kalangan mahasiswa, sehingga dapat menambah wawasan dan pengalaman. Kewirausahaan di masa kini sangatlah penting. Apalagi pemerintah saat ini sangat mendukung rakyatnya yang berwirausaha. Melihat manfaat yang besar dari wirausaha yang dapat memandirikan ekonomi rakyat dan dengan semangat kerja nyata, masyarakat tergetar hatinya untuk menjadi wirausahawan. Baik itu dari sektor yang kecil hingga sektor yang besar.
Untuk memenuhi tuga kewirausahaan peneliti mebuat laporan penelitian tentang “Es Degan dan Bakso Pak Sirin”. Dalam melakukan penelitian, banyak sekali rintangngan yang dihadapi peneliti dalam melakukan penelitian di desa gribig, kecamatan Gebog, kabupaten Kudus. Alhamdulillah berkat sifat Rahman dan Rahim Allah SWT, peneliti di kasih kesabaran dan kemudahan dalam menyelesaikan penelitian. Tak lupa berkat do’a orang tua dan dukungan dari teman-teman membuat peneliti semangat untuk melaksanakan penelitian. Kepada Ibu Aisyah selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan sehingga peneliti mendapatkan pengalaman dan bekal mengenai kewirausahaan, serta kepada Pak Sirin yang sangat membantu peneliti dalam menyelesaikan laporan penelitian ini. Semoga apa yang telah peneliti buat dapat bermanfaat untuk kedepan nya. Sekian dan terima kasih.
Semarang, 12 November 2016

Muhammad Marzuki


Kata Pengantar.............................................................................                  1
 Daftar Isi..............................................................................  ..........               2
           
BAB    I           PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .................................................                3
B.     Tujuan............................................................                   4
C.     Manfaat..........................................................                   4

BAB    II         METODE PENGUMPULAN DATA
A.    Observasi........................................................                  5
B.     Wawancara.....................................................                  7
C.     Kegiatan yang dilakukan (jadwal kegiatan)........             10

BAB    III        HASIL PENELITIAN / PENGAMATAN
A.    Profil..............................................................                   11
B.     Sejarah Berdirinya............................................                12
C.     Deskripsi.........................................................                  13
D.    Perkembangan.................................................                  14
E.     Produk............................................................                  14
F.      Manajemen......................................................                  14
1.      Manajemen Operasional ..............................               14
2.      Manajemen Keuangan...................................              15
3.      Manajemen kepegawaian ..............................             15
4.      Manajemen pemasaran ..................................             15

BAB    IV        PENUTUP
A.    Kesimpulan.........................................................              16
B.     Saran..............................................................                   16

Lampiran-lampiran :
1.      Foto tempat usaha, lokasi, cara kerja, palayanan
2.      Foto produk
3.      Denah lokasi








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Bisnis waralaba adalah bisnis yang menjanjikan dengan modal yang sangat minim, karena kita hanya membutuhkan semi permanen yang dapat digunakan berulang kali dan barang yang kita perjualbelikann meliputi minuman yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat atau pasar, yaitu salah satunya adalah  Es Kelapa Muda. Berawal dari Keinginan untuk berwirausaha dengan memaanfaatkan sumber daya yang telah ada dan melihat pasar yang bersifat konstan maka kami mencoba untuk memulai bisnis waralaba.

     Usaha yang kami lakukan adalah usaha bersama dengan mempertimbangkan modal yang dapat disokong bersama, dengan sistem pembagian keuntungan yang setara atau adil.   Pertimbangan yang kami ambil dalam bentuk usaha berjualan es ini karena suhu tropis daerah kudus yang terhitung cukup panas pada siang hari, sehingga es akan selalu dicari dalam menghilangkan rasa dahaga. 

      Dalam “pengembangan bisnis waralaba es kelapa muda ini awal mulanya sebagai alternatif usaha yang mudah dan menguntungkan”. Tahap awal mulanya dalam mengembangkan bisnis ini adalah adanya rasa ingin memanfaatkan sumber daya yang ada. Pada perencanaan pembuatan suatu produk harus difikirkan adanya modal awal dalam sebelum dilakukan proses produksi.   Es kelapa muda selain menghilangkan rasa dahaga/ haus, juga mengandung energi per 100 gram yang cukup besar, yaitu 41-99 kkal. Kelapa muda mengandung asam lemak omega-6, yaitu asam inoleat dengan jumlah sekitar 200-300 mg/100 gr daging buah. Di dalam tubuh, asam linoleat dapat diubah menjadi asam arakhidonat (AA). Zat ini penting dalam menunjang kecerdasan otak.

    Perlu diketahui juga, mengkonsumsi Kelapa Muda akan membuat rasa segar, mampu mengatasi mulut yang kering dan bahkan mampu mengatasi diabetes. Namun meskipun anda suka dengan buah kelapa muda, disarankan untuk tidak mengkonsumsinya terlalu banyak, karena akan menimbulkan rasa lemas untuk beberapa saat. Setelah mendirikan usaha waralaba es kelapa muda. Untuk meningkatkan pendapatan. Saya  amati usaha bakso yang belum banyak dan jarang di temui di di daerah saya. Dari informasi-informasi yang saya peroleh dan menurut pandangan saya usaha ini akan mencapai kesuksesan dan maju. Dalam mendirikan usaha ini saya juga meringankan biaya-biaya yang akan saya butuhkan dan dalam usaha ini saya belum membuthkan tambahan tenaga kerja karyawan.Untuk dapat mengatasi segala rintangan yang kami hadapi .Dalam menjalankan usaha ini membuthukan kemantapan dan keuletan dalam menjalankanya. Saya juga akan bersungguh-sungguh dalam mengelola warung ini sebaik mungkin. Begitu besarnya biaya usaha yang dibutuhkan, saya tidak akan main-main dalam usaha ini. Dalam usaha es kelapa muda dan bakso saya masih membutuhkan pendapat orang tua untuk memajukan usaha yang sedang dijalani ini.

B.     Tujuan
1.      Memberitahu tentang usaha wralaba kepada masyarakat
2.      Memberitahu tentang air kelapa muda kepada masyarakat
3.      Memberi motivasi masarakat untuk berwirausaha
4.      Memberikan innovasi membuka lapangan pekerjaan
5.      Memenuhi kebutuhan hidup
6.      Memberikan keinginan yag kuat untuk berdiri sendiri
7.      Memberikan Kemauan utk mengambil resiko
8.      Meningkatkan Kemampuan utk belajar dari pengalaman


C.     Manfaat
1.      Kebutuhan hidup dapat terpenuhi
2.      Mengetahui kegunaan air kelapa muda
3.      Meningkatkan perekonomian
4.      Melakukan metode produksi dari penemuan ilmiah dan cara-cara baru untuk menangani suatu produk agar lebih mendatangkan keuntungan.
5.      Mengembangkan hubungan dengan pelanggan, pemasok, pekerja dan pihak lain.
6.      Bertanggung jwb thd keberhasilan dan kegagalan






BAB II
METODE PENGUMPULAN DATA
A.    Observasi dan wawancara
Observasi Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Observasi berperanserta ( Participant Observation)
Observasi atau pengamatan adalah suatu kegiatan mengadakan pengamatan secara teliti dan seksama serta mencatat fenomena-fenomena (gejala-gejala) yang dilihat dalam hubungan sebab akibat.[1] Data yang diperoleh adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati, atau gejala alam. Orang yang bertugas melakukan pengamatan disebut observer, sedangkan alat yang dipakai untuk mengamati objek disebut pedoman observasi.[2]
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yan sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan sumber data,  dan ikut merassakan suka-dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam ,dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang nampak.
Dalam suatu perusahaan atau organisasi misalnya, peneliti dapat berperan sebagi karyawan ia dapat mengamati bagaimana prilaku karyawan dalam bekerja, bagaimana semangt kerjanya, bagaimana hubungan antara satu karyawan dengan karyawan lainnya, hubungan karyawan dengan superveisor dan pemimpin, keluhan dalam melaksanakan pekerjaan dan lail-lain.[3]
Dalam hal ini, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan observasi dan melakukan pengamatan sexara langsung dengan pelilik usaha dagang, es degan dan bakso yakni Pak Sirin dan beberapa karyawan yakni Suparti dan Nurul Hidayati. Peneliti melakukan observasi pada hari sabtu tanggal 5 Novembe, tahun 2016, pada pukul 10.30 WIB. Penelitian dilaksanakan di Desa Gribig, kecamatan Gebog, kabupaten Kudus. Tempat usah dagang Pak Sirin tidak jauh dengan masjid dan perkampungan, di tempat usaha dagang Pak Sirin juga tidak jauh dari balai desa dan lapangan tempat pusat bermain anak-anak. Dari hasil penelitian lokasi, peneliti melanjutkan pengamatan tentang pembuatan Es Degan dan Bakso di tempat pemilik usaha berdagang.
Dalam pengamatan pembuatan Es Degan dan Bakso, peneliti telebih dahulu mengamati tentang proses pembuatan Es Degan terlebih dahulu. Dalam proses pembuatan Es Degan, pemilik usaha terlebih dahulu membeli bahan utamanya yaitu buah kelapa yang masih muda. Setelah membeli bahan utamapemilik uasaha menyiapkan peralatan pembuatan Es Degan, peralatan tersebut diantaranya adalah psau yang besar (golok), pengelupas daging kelapa muda (cupu / tutup botol minuman seprite), korek, tempurung keapa dan peralatan dapur. proses dalam pembuatan Es Degan / Es kelapa muda, terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah mengupas buah kelapa telebih dahulu, setelah kulit kelapa terkupas, kemudian kelapa tersebut dibelah menjadi dua bagian untuk mempermudah dalam proses pengerokan (pemisahan daging kelapa dengan tempurung kelapa). Setelah pemisahan daging kelapa dengan tempurung kelapa, kemudian hasil pengelupasan daging kelapa dan air kelapa ditempatkan di ember khusus untuk daging dan air kelapa untuk membuang serabut kulit kelapa yang berhamburan yang jatuh ke air kelapa tersebut. Setelah air terfiterisasi dan sudah higienis, air kelapa dan kelapa tersebut dipindah ke watter box dan dikasih es batu supaya kedinginannya bertahan lama.
Dalam pembuatan Es Degan tidak terlepas dengan pembuatan sirup untuk membuat rasa manis Es Degan tersebut. Dalam proses pemuatan sirup Es Degan, semua bahannya alami sehingga tidak ada campuran bahan kimia. Dalam pembuatan sirup, bahan-bahan yang diperlukan adalah gula aren, gula putih, air sekitar 5-7 liter, panili, daun pandan. Proses yang pertama dilakukan yaitu mmasukkan air kedalam ompreng, setelah itu masukkan gula aren satu hingga dua kg, kemudian masukkan gula putih ½ hingga satu kg, setelah itu api untuk merebus air tersebut nyaakan. Api tersebut dinyalakan menggunakan serabut kulit kelapa dan tempurung kelapa, supaya menghasilkan rasa yang khas. Setelah air sirup itu agak mendidih daun pandan dan panili dimasukkan dan diaduk hingga merata. Kemudian ditunggu kira-kira 30 menit dan api itu dijaga supaya tidak mati karena proses merebus air sirup itulah yang menjadi kekhasan rasa sirup. Kemudian Es Degan dan sirup tersebut dicampur dalam satu gelas dan siap untuk dikonsumsi dan dijual.
Setelah peneliti mengamati pembuatan Es Degan, ia melanjutkan pengamatan pembuatan Bakso. Dalam proses pembuatan Bakso, bahan-bahan yang diperlukan adalah soun, mie kuning seladry, sawi, onclang, air brambang dan bawang putih, bumbu bakso, royko, garam, moto dan daging sapi. Dalam proses pembuatan bakso peneliti mengamati pembuatan bakso bulatnya. Sebelum mebuat Bakso bulat pemilik usaha membeli daging sapi terlebih dahulu, kemudian dafing sapi tersebut digiling supaya halus dan setelah digiling didiamkan sekitar 30 menitan. Setelah agak mengembang daging yang sudah digiling kemudian dibuat bualat-bulat menggunakan tangan. Dan direbus dengan air yang mendidih sekiter  C, supaya kematangan Bakso tersebut merata. Setelah Bakso matang kemudian didinginkan, supaya tidak lembek. Setelah bakso dingin kemudian dipindah kedanang besar yang sudah terisi air dan campuran bumbu bakso dimana ditengah-tengahnya ada saringan untuk penempatan bakso supaya bakso tetap hangat dan renyah. Setelah semua bahan sudah siap kemudian bahan-bahan tersebut dicampurkan dalam mangkuk bakso dan siap untuk dinikmati.
B.     Wawancara
Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam proses penelitian yang berlangsung secara lisandimana dua orang atau lebih bertatap mukamendengarkan secara langsung informasi-informasi atu keterangan-keterangan.[4]
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yangperlu dipegang oleh peneliti dalam menggunaka metode interview adalah
1.      Bahwa subjek atau responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
2.      Bahwa apa yang dinyatakan oeh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
3.      Bahwa interpretas subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadayaadalah sama dengan yang dimaksud oleh peneliti
Wawancara yan dilakukan tidak tersetruktur dan melalui tatap muka (face to face), wawancara tidak tersetruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancarayang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara tidak tersetruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atu penelitian yang lebh mendalam tentang responden. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atu variabel apa yang harus diteliti. Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap, peneliti melakukan wawancara pada pihak-pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam obyek seperti supervisor dan manajer. Dalam melakukan wawancara, pewawancara meminta waktu terlebih dahulu, kapan dan dimana bisa melakukan wawancara. Ddengan cara ini, maka suasana wawan cara akan lebih baik, sehingga data yang diperoleh lengkap dan valid.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara tidak berstruktur. Sehingga, apa saja yang peneliti tanyakan mengikuti jawaban dari narasumber yaitu bapak Sirin dan mengikuti rasa ingin tahu peneliti tentang usaha yang dijalankan, sehingga dilakukan secara aktif. Berikut ini beberapa daftar pertanyaan yang peneliti tanyakan beserta jawaban dari narasumber yang berhasil penulis tulis dan ingat dalam wawancara yang berlangsung pada hari Sabtu tanggal 5 Novembe, tahun 2016, pada pukul 10.30 WIB.
P          :  peneliti Muhammad Marzuki
            N         : narasumber dalam hal ini adalah Bapak Sirin
            P          : Berapa lama Bapak menjalankan usaha Es Degan dan Bakso ini ?
            N         : Dalam menjalankan usaha Es Degan sudah dimulai sekiata tahun                                                                 2003 atau sudah sekitar 12 tahun dan usaha Bakso sekitar tahun 2012 atau sekitar 4 tahun yang lalu
P          : Apakah yang motivasi Bapak dalam menjalankan usaha ini ?
N         : Pertama yang menjadikan motivasi atu dorongan saya dalam         menjalankan usaha ini adalah faktor ekonomi yang tidak menentu, karena setelah saya bangrut dari proyek pembangunan tidak ada yang bisa saya lakukan semua harta saya habis untuk menutup hutang proyek yang begitu banyaknya. Hal yang kedua saya menjalankan usaha ini adalah keinginan saya untuk mencarikan makan ketiga anak saya dan menyekolahkan semampu saya supaya mereka menjadi anak yang cerdas, tidak seperti saya yang hanya sampe kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah.
P          : Bagaimanakah respon keluarga Bapak dalam  menjalankan usaha ini ?
N         :  Istri dan ketiga anak saya sangat mendukung, malahan sampe mereka ikut menjalankan usaha ini. Setiap sehabis pulang sekolah mereka langsung ikut berdagang hingga sampe malam hari untuk uang saku mereka.
P          : Bagaimanakah cara Bapak memperkenalkan usaha yang dijalani ini pada masyarakat sekitar ?
N         : “Pertan yang saya lakukan untuk memperkenalkan usaha ini saya memperkenalkan kepada kerabat saya dan meminta saran untuk kemajuan usaha ini, selainitu saya meminta mereka untuk mengajak teman-teman mereka supaya diajak mampir ke sini, dari mulut ke mulut dan medsos .”
P          : Apakah Bapak sering menerima pesanan Es Degan dan Bakso ?
N         : “Saya sering menerima pesanan Es Degan dan Bakso, saya lebih banyak menerima pesanan Es Deagan daripada Bakso. Apalagi waktu bulan-bulan tertentu seperti bulan ramadhan, hari raya idul Adha setiap hari pasti selalu ada pesanan bahkan sampai ratusan porsi.”
P          : Berapakah harga Es Degan dan Bakso per porsinya ?
N         : “Untuk harga Esdegan per porsinya hanya Rp 2000 dan untuk Bakso harga per porsinya hanya Rp 6500 saja, untuk harga paket pesanan Es Degan dan Bakso harganya hanya Rp 8000.”
P          : Bagamanakah perkembanga usaha yang Bapak jalani selama ini ?
N         : “Untuk perkembang usaha ini lumayan menjamin, dengasn usaha ini saya dan keluarga bisa mencari makan. Saya tidak usah merauntau untuk mencari pekerjaan. Sebelumya saya menjalankan usaha ini hanya untuk mencarikan makan keluarga saya, tetapi setelah berkembang seperti ini saya dapat menyekolahkan anak-anak saya sampai perguruan tinggi dan mampu membuka laangan pekerjaan. Banyaknya teman sebab mengobrol di warung ini saya mempunyai keinginan untuk bangkit menjalankan usaha ini.”
P          : Bagaimana modal bapak dalam menjalankan usaha ini ?
N         : “Untuk modal usaha ini, saya hutang telebih dahulu kepada teman, tetanggan hingga saudara saya, setelah menjalankan usaha ini dan memperoleh keuntungan, saya mengembalikan uang yang saya pinjam dan keuntungan selebihnya say tabung untuk masa depan anak-anak saya.”
P          : Apakah yang menghambat Bapak dalam menjalankan usaha ini ?
N         : “Hal yang menghambat usaha ini adalah tenaga yang masih kurang, waktu buka belum bisa on time, sebelum saya di daerah sini saya kontrak di desa sebelah. Banyak pelanggan yang suadah mengenali saya di daerah situ. Akan tetapi sebelum kontrak saya habis saya disuruh pndah dari daerah itu, entah sebab apa saya kurang tau. Kemudian saya mendapat kontrakan di daerah sini, belum banyak yang mengenal saya di daerah sini, untuk mencari pelanggan saya masih agak kesulitan.”
P          : Sekitar jam berapakah usaha yang Bapak jalani ini dibuka ?
N         : “Soal waktu tidak menentu kadan bisa jam 10.00 terkadang jam 12.00 bahkan sampai jam 14.00 baru buka. Untuk waktu tutup sekitar jam 22.00 WIB
P          : Apa Harapan Bapak untuk kemajuan usaha yang dijalani ?
N         : “Harapan saya untuk kemajuan ini yaitu bisa berkembang supaya menjadi motivasi dan semangat anak cucu saya, menjalani wirausaha, dan bisa membuka lapangan pekerjaan utuk masyarakat sekitar yang belum memiliki pekerjaan.”
C.     Kegiatan yang dilakukan (jadwal kegiatan)

Tanggal
Waktu
Acara

10.00 WIB
Berangkat dari rumah
5 November
10.30-15.00
Interviu (wawancara)
2016
15.00-17.00 WIB
Mengamati proses pembuatan Es Degan dan Bakso

17.00 WIB
Pulang ke rumah


BAB III
HASIL PENELITIAN / PENGAMATAN

A.    Profil Usaha
Nama Usaha
:
Jual Es Degan dan Bakso
Alamat
:
Desa Gribig, kec Gebog, Kab Kudus
No. Telpon
:
085641086540
Email
:
-
Jenis Usaha
:
Perdagangan
Bentuk Usaha
:
Dagang
No. Ijin Usaha
:
-
-          No. SIUP
:
-
-          No. TDP
:
-
NPWP
:
-
Nama Pemilik
:
Bapak Sirin
Omzet Per Bulan
:
3.000.000
Omzet Per Tahun
:
36.000.000
Jumlah Karyawan
:
4 orang
Upah Minimum Karyawan
:
20.000/hari

Catatan :
1.      Kelemahan (permasalahan)  :
a.       Waktu musim hujan pemasukan menurun
b.      Kalo buka agak kesiangan
c.       Pengecekan satu minggu sekali
d.      Tenaga kerja bersifat lepas (kalau ada pekerjaan saja)
e.       Kalau pesanan banyak kesulitan menambah tenaga kerja.

2.      Kelebihan (kekuatan)
a.       Lokasi dekat dengan perkampungan
b.      Rasa es degan membuat sendiri dengan bahan alami dan berbeda dengan sirup yang lain.
c.       Tempatnya setategis buat pertemuan.
d.      Pada saat bulan romadhon kuwalahan membuat pesanan
B.     Sejarah Berdirinya 
Berdirinya usaha dagang Es Degan dan Bakso, dimulai sejak  tahun 2003. Ketika itu Bapak Sirin mengalami kebangrutan setelah lengsernya presiden Suharto tahun 1998 dimana, dimana tander satu tahun sebelum Pak Harto lengser, proyek itu ditandatangani untuk dua tahun kedepan. Tetapi setelah Presied Suharto lengser semua harga naik hingga 80%, semua hartanya habis untuk membayar kerugian proyek. Setelah semua hartanya habis, ia mencoba untuk bangkit brewirausaha. Ia berkali-kali mengalami kegagalan dalam berwirausaha dari membuat batu bata, bertani dan lain sebagainya. Setelah itu ia berpikir untuk menjual Es lilin, tetapi banyak yang tidak membayar. Setelah itu muncul inovasi untuk menjual Es Degan. Ia merasa saat menjual Es Degan Memperoleh banyak kenuntungan, dimana ia menjual dipinggir jalan. Setelah mengamati omset yang masuk lumayan besar, ia mencoba untuk menyelwa lahan untuk berjualan. Ketika itu banyak preman yang mengetahui bahwa usaha yang dijalankan Pak Sirin mempunyai omset yang besar, mereka pun sering meminta uang keamanan. Tapi pak Sirin tidak mengasi uang. Setelah para preman itu tahu bahwa Pak Sirin pernah menjadi juragan mereka para preman itu tidak berani memintau uang kepadanya, malhan para preman itu sering mebeli Es Degan Buatan Pak Sirin dan mengajak teman-temannya untuk membeli Esnya Pak Sirin. Setelah itu tempat jualannya Pak Sirin menjadi aman danbanya masyarakat sekitar juga membeli Es Degan Pak Sirin. Setelah uasahnya berkembang pesat ia menambah barang dagangannya seperti kerang rebus, nasi kering, mie rebus kopi dan lain sebagainya. Pada tahun 2014 ia disuruh pindah tempat jualan. Ia pun pindah kedesa sebelah, sisanapun pelanggan tidak kalah rame dengan tempak pak Sirin berjualan sebelumnya. Ia pun menambah produk Baso Tetelan untun meningkatkan omset perbulannya, di sana pun ia mendapat lapangan pekerjaan hingga saat ini masih berjalan.

C.     Deskripsi
Uasaha dangang Es Degan dan Baksok. Kedua usaha sama-sama mengguakan air, tetapi kalau Es Degan menggunakan air panas dan Bakso menggunakan air dingin. Keduannya juga mengunakan bahan-bahan yang khas untuk memasaknya, cara yang khas untuk memasaknya. Bahan utama pembuatan Es Degan adalah kelapa yang masih muda, supaya danging kelapanya itu empuk saat digigit dan terasa manis serta gurih dsaat tersentuh lidah, selain itu untuk membuat rasa yang manis secara alaim sirup yang digunakan juaga terbuat dari gula areng yang sudah di campur dengan bahan-bahan alami lainnya. Sehingga aman untuk dikonsumsi setiap harinya.
Dalam membuat Es Degan menggunakan air dingin, tetapi kalo membuat basok lebih nikmat kalao menggunakan air panas yang sudah dicampur dengan rempah-rempah yang saat alami. Pembuatan Bakso bahan utamanua adalah daginging sapi yang sudah digiling dan dicampur dengan bahan-bahan seperti bawang putih, bawang merah yang sudah digoreng, dan tepung. Untuk bahan pelengkap pembuatan Bakso yakni soun, mie kuning, seledri, sawi,ounclang dan tentunya sedikit daging sapi yang sudah di rebus. Bemua bahan-bahan itu dijadikan satu dalam mangkuk dan dikasih kuah yang masih panas, sehingga nikmat saat disantap.
Dalam proses yang dijelaskan diatas, nama usah tersebut diambil dari barang yang dijualnya danjuga nama pemilik usaha juga dicantumkan dalam nama usaha tersebut. Nama pemilik tersebut sebagai identitas, sehingga mudah untuk dikenali. Nama usaha tersebut ialah “Es Degan Dan Bakso Pak Sirin”, usaha ini sudah berdiri sekita 12 tahun yang bertempat di desa Gribig, dekat dengan masjid dan lapangan pusat kegiatan desa, kecamatan gebog, kabupaten Kudus. Warung ini buka setiap hari pada pukul 11.00-22.00, pemilik usaha juga senantiasa menerima pesanan dan juga pelayanannya sangat bagus sekali.



D.    Perkembangan
Damal perkembangan usaha ini sanagat pesat sekali, dimana watu awal yang tidak mempunyai modal untuk usaha, sekarang sudah bisa meminjamkan modal pada orang lain supaya bisa berusaha, yang dulunya tempat jualannya hanya modal meja, sekarang sudah mempunyai tempat bahkan ada beberapa kamar untuk beristirahat,. Dulunya hanya kelapa muda yang belum ada pemrosesan dalam penjualan, sekarang suad terproses sehingga aman dan higienis ketika dikonsumsi. Dalam usah ini juga menaikan perekonomian keluarga, perkembangan ekonomi pernah goyah ketika istri Pak Sirin meninggal dunia, ketika itu ia dihadapkan dengan permasalahan yang kompleks. Semua hartanya habis untuk pembiayaan rumah sakit istrinya dan iya pun harus membayar sekolah anak-anaknya, ketika itu juhga pak Sirin harus pindah dari tempat jualannya yang sudah di kenali banyak orang.
Permasalahan seperti itu tidak bisa menghambat semangat ia dalam berusaha, hasil dari jeripayahnya itu sekarang ia mampu mebeli tempat tinggal untuk anak-anaknya, kendaraan untuk anak-anaknya, serta sudah bisa membuka lapangan pekerjaan utuk orang lain.
E.     Produk
Es Degan Dan Bakso Pak Sirin, merupakan makan dan minun yang dimasak dengan proses yang higienis. Dimana kalao dikonsumsi tidak banyak efek sampingnya, sehingga konsumen aman ketika mengkonsusi produk tersebut. Produk tersebu dikemas dalam gelas dan mangkuk ketuka di makan di tempat warung Pak Sirin, produk tersebut juga di kemas dalam plastik putih ketika dibawa pulang. Untuk harga sangat terjangkau sekali, satu porsi Es Degan hanya Rp 2000 dan Bakso hanya Rp 6500. Kalo pesana perpaket hanya Rp 8000 itupun siap antar, dengan harga segitu sudah dapat mengeyangkan perut dan produk tersebu sudah di proses dengan cara sedemikian rupa.
F.      Manajemen
1.      Manajemen Operasional
Dalam usaha ini hanya terdapat pemegang usaha yang di pegang oleh pak Sirin sediri selaku pemilik usaha dan dibantuk anak laki-lakinya yang masih kuliah di Semarang, setiap satu minggu sekali anaknya pulang untuk membantu oprasional usaha.
2.      Manajemen Keuangan (administrasi keuangan : keuangan masih dilakukan pemilik atau sudah ada yg pegawainya, teknik pembukuan)
Dalam manajemen keuangan, administrasi usaha ini tidak di pegang oleh pak Sirin sediri tetapi di kelola oleh anak perempuannya, sehingga dalam keuanga tidak menganggu operasional dalam usaha.

3.      Manajemen kepegawaiyan
Dalam bekerja pegawai harus melayani pembeli bebaik mungkin, tidak membuat pembeli marah ataupun jengkel dalam membeli produk yang dijual, setiap bekerja karyawan dikasih istirahat buat sholat dan makan, selain itu ia diberi kebebasan untuk makan sesukanya, karyawan yang bekerja yakni suparti, udin, sulikan, nurul hidayati. Dalam bekerja karyawan datang pada jam 08.30-16.00, dalam pemberian upah diberikan setiap hari sabtu sebelum karyawan pulang.

4.      Manajemen pemasaran
Dalam pemasaran, usaha ini menggunaka alat teknologi seperti hp, BBM, Facebook dan dari mulut ke mulut supaya dikenal banyak orang. Dalam pemasaran tidak ditentukan target, karena penjualan tidak menetu tergantunp musimnya.



BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Observasi atau pengamatan adalah suatu kegiatan mengadakan pengamatan secara teliti dan seksama serta mencatat fenomena-fenomena (gejala-gejala) yang dilihat dalam hubungan sebab akibat.[5] Orang yang bertugas melakukan pengamatan disebut observer, sedangkan alat yang dipakai untuk mengamati objek disebut pedoman observasi.[6] Dalam pengamatan pembuatan Es Degan dan Bakso, peneliti telebih dahulu mengamati tentang proses pembuatan Es Degan terlebih dahulu. Dalam proses pembuatan Es Degan, pemilik usaha terlebih dahulu membeli bahan utamanya yaitu buah kelapa yang masih muda.
Wawancara yan dilakukan tidak tersetruktur dan melalui tatap muka (face to face), wawancara tidak tersetruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancarayang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, berlangsung pada hari Sabtu tanggal 5 Novembe, tahun 2016, pada pukul 10.30 WIB. Berdirinya usaha dagang Es Degan dan Bakso, dimulai sejak  tahun 2003. Dimana karyawan yang bekerja yakni suparti, udin, sulikan, nurul hidayati. Dalam bekerja karyawan datang pada jam 08.30-16.00, dalam pemberian upah diberikan setiap hari sabtu sebelum karyawan pulang. Untuk harga sangat terjangkau sekali, satu porsi Es Degan hanya Rp 2000 dan Bakso hanya Rp 6500. Kalo pesana perpaket hanya Rp 8000 itupun siap antar, dengan harga segitu sudah dapat mengeyangkan perut dan produk tersebu sudah di proses dengan cara sedemikian rupa. Dalam pemasaran, usaha ini menggunaka alat teknologi seperti hp, BBM, Facebook
B.     Saran
Dalam usaha dagang sudah mencukupi setandart usah, tapi alangkan lebih baiknya, linknya di perluas supaya masyarakat tahu tentang produk usaha yang sedang dijalani. Pengelolaannya ditingkatkan lagi supaya uasah lebih valid dan diberi hak paten ke dinas kesehatan, tempatatnya di renovasi kembali supaya bisa menarik banyak pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitia.  (Jakarta: Kencana. 2014)
Tanzeh,Ahmad. Pengantar Metodologi Penelitian. (Yogyakarta: Penerbit Teras. 2009)
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta. 2014)
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitia. (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)





Text Box: Gribig, Gebog, KudusDenah lokasi


[1] A. Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 384.
[2] Ahmad Tanzeh, Pengantar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009), hlm. 62.
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm 204
[4] Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) hlm 83


Tidak ada komentar:

Posting Komentar