Kamis, 15 Desember 2016

Hubungan Sosial Budaya Manusia Dengan Lingkungan



Nama : Muhammad Marzuki
NIM : 1501046012
Kelas : PM.A3
Mata Kuliah : Sosiologi Antropologi Lingkungan
Hubungan Sosial Budaya Manusia Dengan Lingkungan
1.      Pola Hubungan Sosial Budaya Manusia dengan Lingkungan
Salah satu pengertian geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara bumi dan manusia. Bumi dan manusia dalam konteks ini dapat ditafsirkan sebagai alam dan manusia, atau lingkungan alam dan penduduk. Manusia di sini lebih dilihat sebagai kelompok bukan individu, karena adaptasinya terhadap lingkungan alamnya dilaksanakan secara kolektif. Seperti sebagai penghuni desa, penduduk wilayah, sebagai bangsa, dan lain-lain. Dalam pengkajian hubungan antara manusia dan lingkungan, telah terjadi perkembangan teori, yakni mulai dari:
1.      Teori Determinisme Alam, yang menyatakan bahwa alam menentukan segalanya pada manusia. Manusia merupakan obyek yang palstis saja dari kemutlakan alam. Tokoh aliran ini adalah Friedrich ratzel, Hipocrates, Aristoteles.
2.      Teori Environmentalis (abad 16-19), yakni menyatakan bahwa ada pengaruh dari lingkungan atas kehidupan manusia. Berbagai variasi kondisi alam ternyata menciptakan ciri-ciri penduduk yang beraneka, baik dari segi mental, kecerdasan, kerajinan/etos kerja, dan pola-pola hidup lainnya. Tokoh utamanya adalah Jean Bodin (Perancis, 1530-1596); Montesquieu; Voltaire; Buffon Charles Darwin; Semple, dan Huntington.
3.      Teori Possibilisme, dikatakan bahwa alam tidak menentukan budaya manusia, tetapi alam sekedar menawarkan berbagai kemungkinan dan batas-batasnya untuk lahirnya suatu budaya. Dalam hal ini budaya merupakan produk usaha manusia di alam mengubah natur agar menjadi kultur, sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Bahkan dikatakan bahwa alam hanyalah bersifat penasehat bagi manusia. Tokohnya adalah Paul Vidal De La Blache dan Brunhes (Geograf Perancis), Carl Sauer (Amerika Serikat).
2.      Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Manusia dengan Lingkungan
Dalam lingkungan, terdapat berbagai macam komponen, yaitu komponen biotik dan abiotik yang keduanya saling berhubungan, dimana dalam komponen tersebut manusia mempunyai perangaruh yang paling dominan terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan karena manusia menguasai IPTEKS yang merupakan pengembangan akal pikiran manusia yang dikaruniakan oleh Tuhan sang Pencipta.
Dominasi manusia terhadap lingkungan tidak terjadi secara merata di permukaan bumi ini, karena dipengaruhi juga oleh seberapa jauh kelompok manusia itu mampu mengembangkan budaya dan menguasai IPTEKS dan merealisasikan sumber daya lingkungan menjadi kekayaan yang menjamin kesejahteraan. Pemanfaatan potensi sumber daya lingkungan sangat dipengaruhi oleh penguasaan IPTEK sehingga timbulah ungkapan “menjadi tuan di rumah orang lain”, “menjadi budak di negeri sendiri” dan ”menjadi tuan di negeri sendiri”. Dengan kata lain kemampuan kompetitif sumber daya manusia lebih berarti daripada kemampuan komparatif sumber daya alam sehingga dalam hal ini muncullah letak kedudukan, fungsi dan peranan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya untuk meningkatkan kemampuan SDM yang pada akhirnya merpengaruh pada lingkungan hidup.
Manusia dengan IPTEKS-nya telah mewarnai kehidupan alam semesta termasuk didalamnya kehidupan abiotik. Penerapan IPTEK telah mengatur suhu udara, kelembaban, tekanan dan sirkulasi udara, baik untuk kenyamanan hidup atau untuk kepentingan produksi, tetapi kemampuan tersebut juga dapat menimbulkan ketimpangan dalam bentuk masalah lingkungan seperti erosi, tanah longsor, banjir, kekeringan, pencemaran dan sebagainya. Maka sebagai dominator dalam lingkungan manusia wajib menyadari setiap keserakahan dengan IMTAK, dimana azas ekologi yang menjadi dasar keserasian, keseimbangan, demi kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.

3.      Lembaga Lingkungan
a.      WWF (World Wildlife Fund)
        WWF singkatan World Wildlife Fund adalah LSM konservasi internasional yang mendorong upaya pelestarian global, bekerja di 100 negara di dunia . Kabarnya, WWF adalah salah satu organisasi lingkungan terbesar di dunia. Ia mempunyai 28 organisasi nasional dan kantor pusatnya di Geneva Swiss. Para tahun 1988, donatur WWF tercatat Chevron dan Exxon, Philip Morris, Mobil, dan Morgan Guaranty Trust. Grup ini memiliki misi “menghalangi dan memutarbalikkan penghancuran lingkungan kita”. Saat ini, sebagian besar tugas mereka terfokus pada konservasi tiga bioma yang berisikan sebagian besar keragaman hayati dunia, yaitu hutan, ekosistem air tawar, dan samudera dan pantai. Selain itu, WWF juga menangani masalah spesies terancam punah, polusi dan perubahan iklim.
b.      Greenpeace
                        Greenpeace adalah suatu organisasi lingkungan global yang didirikan di Vancouver,British Columbia, Kanada pada 1971. Greenpeace dikenal menggunakan aksi langsungtanpa kekerasan konfrontasi damai dalam melakukan kampanye untuk menghentikanpengujian nuklir angkasa dan bawah tanah, begitu juga dengan kampanye menghentikan penangkapan ikan paus besar-besaran. Pada tahun-tahun berikutanya, fokus organisasi mengarah ke isu lingkungan lainnya, seperti penggunaan pukat ikan, pemanasan global, danrekayasa genetika. Greenpeace mempunyai kantor regional dan nasional pada 41 negara-negara di seluruh dunia, yang semuanya berhubungan dengan pusat Greenpeace Internasional di Amsterdam. Organisasi global ini menerima pendanaan melalui kontribusi langsung dari individu yang diperkirakan mencapai 2,8 juta para pendukung keuangan, dan juga dari dana dari yayasan amal, tetapi tidak menerima pendanaan dari pemerintah atau korporasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar