Nama : Muhammad
Marzuki
NIM : 1501046012
Kelas : PM.A3
Mata Kuliah : Sosiologi
Antropologi Lingkungan
Hubungan Sosial Budaya Manusia Dengan
Lingkungan
1. Pola Hubungan Sosial
Budaya Manusia dengan Lingkungan
Salah satu pengertian geografi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara bumi dan manusia. Bumi dan
manusia dalam konteks ini dapat ditafsirkan sebagai alam dan manusia, atau
lingkungan alam dan penduduk. Manusia di sini lebih dilihat sebagai kelompok
bukan individu, karena adaptasinya terhadap lingkungan alamnya dilaksanakan
secara kolektif. Seperti sebagai penghuni desa, penduduk wilayah, sebagai
bangsa, dan lain-lain. Dalam pengkajian hubungan antara manusia dan lingkungan,
telah terjadi perkembangan teori, yakni mulai dari:
1.
Teori Determinisme Alam, yang menyatakan bahwa alam menentukan segalanya
pada manusia. Manusia merupakan obyek yang palstis saja dari kemutlakan alam.
Tokoh aliran ini adalah Friedrich ratzel, Hipocrates, Aristoteles.
2.
Teori Environmentalis (abad 16-19), yakni menyatakan bahwa ada pengaruh
dari lingkungan atas kehidupan manusia. Berbagai variasi kondisi alam ternyata
menciptakan ciri-ciri penduduk yang beraneka, baik dari segi mental,
kecerdasan, kerajinan/etos kerja, dan pola-pola hidup lainnya. Tokoh utamanya
adalah Jean Bodin (Perancis, 1530-1596); Montesquieu; Voltaire; Buffon Charles
Darwin; Semple, dan Huntington.
3.
Teori Possibilisme, dikatakan bahwa alam tidak menentukan budaya manusia,
tetapi alam sekedar menawarkan berbagai kemungkinan dan batas-batasnya untuk lahirnya
suatu budaya. Dalam hal ini budaya merupakan produk usaha manusia di alam
mengubah natur agar menjadi kultur, sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Bahkan
dikatakan bahwa alam hanyalah bersifat penasehat bagi manusia. Tokohnya adalah
Paul Vidal De La Blache dan Brunhes (Geograf Perancis), Carl Sauer (Amerika
Serikat).
2. Faktor yang
Mempengaruhi Hubungan Manusia dengan Lingkungan
Dalam lingkungan, terdapat berbagai
macam komponen, yaitu komponen biotik dan abiotik yang keduanya saling
berhubungan, dimana dalam komponen tersebut manusia mempunyai perangaruh yang
paling dominan terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan karena manusia menguasai
IPTEKS yang merupakan pengembangan akal pikiran manusia yang dikaruniakan oleh
Tuhan sang Pencipta.
Dominasi manusia terhadap lingkungan
tidak terjadi secara merata di permukaan bumi ini, karena dipengaruhi juga oleh
seberapa jauh kelompok manusia itu mampu mengembangkan budaya dan menguasai
IPTEKS dan merealisasikan sumber daya lingkungan menjadi kekayaan yang menjamin
kesejahteraan. Pemanfaatan potensi sumber daya lingkungan sangat dipengaruhi
oleh penguasaan IPTEK sehingga timbulah ungkapan “menjadi tuan di rumah orang
lain”, “menjadi budak di negeri sendiri” dan ”menjadi tuan di negeri sendiri”.
Dengan kata lain kemampuan kompetitif sumber daya manusia lebih berarti
daripada kemampuan komparatif sumber daya alam sehingga dalam hal ini muncullah
letak kedudukan, fungsi dan peranan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya
untuk meningkatkan kemampuan SDM yang pada akhirnya merpengaruh pada lingkungan
hidup.
Manusia dengan IPTEKS-nya telah mewarnai
kehidupan alam semesta termasuk didalamnya kehidupan abiotik. Penerapan IPTEK
telah mengatur suhu udara, kelembaban, tekanan dan sirkulasi udara, baik untuk
kenyamanan hidup atau untuk kepentingan produksi, tetapi kemampuan tersebut
juga dapat menimbulkan ketimpangan dalam bentuk masalah lingkungan seperti
erosi, tanah longsor, banjir, kekeringan, pencemaran dan sebagainya. Maka
sebagai dominator dalam lingkungan manusia wajib menyadari setiap keserakahan
dengan IMTAK, dimana azas ekologi yang menjadi dasar keserasian, keseimbangan,
demi kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.
3.
Lembaga Lingkungan
a.
WWF (World Wildlife Fund)
WWF
singkatan World Wildlife Fund adalah LSM konservasi internasional yang
mendorong upaya pelestarian global, bekerja di 100 negara di dunia . Kabarnya,
WWF adalah salah satu organisasi lingkungan terbesar di dunia. Ia mempunyai 28
organisasi nasional dan kantor pusatnya di Geneva Swiss. Para tahun 1988,
donatur WWF tercatat Chevron dan Exxon, Philip Morris, Mobil, dan Morgan
Guaranty Trust. Grup ini memiliki misi “menghalangi dan memutarbalikkan
penghancuran lingkungan kita”. Saat ini, sebagian besar tugas mereka terfokus
pada konservasi tiga bioma yang berisikan sebagian besar keragaman hayati
dunia, yaitu hutan, ekosistem air tawar, dan samudera dan pantai. Selain itu,
WWF juga menangani masalah spesies terancam punah, polusi dan perubahan iklim.
b.
Greenpeace
Greenpeace adalah suatu organisasi lingkungan global yang didirikan di
Vancouver,British Columbia, Kanada pada 1971. Greenpeace dikenal menggunakan
aksi langsungtanpa kekerasan konfrontasi damai dalam melakukan kampanye untuk
menghentikanpengujian nuklir angkasa dan bawah tanah, begitu juga dengan
kampanye menghentikan penangkapan ikan paus besar-besaran. Pada tahun-tahun
berikutanya, fokus organisasi mengarah ke isu lingkungan lainnya, seperti
penggunaan pukat ikan, pemanasan global, danrekayasa genetika. Greenpeace
mempunyai kantor regional dan nasional pada 41 negara-negara di seluruh dunia,
yang semuanya berhubungan dengan pusat Greenpeace Internasional di Amsterdam.
Organisasi global ini menerima pendanaan melalui kontribusi langsung dari
individu yang diperkirakan mencapai 2,8 juta para pendukung keuangan, dan juga
dari dana dari yayasan amal, tetapi tidak menerima pendanaan dari pemerintah
atau korporasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar