Nama : Muhammad
Marzuki
Kelas : PM.A3
Mata Kuliah : Sosiologi
Pembangunan
Karakteristik Negara
Berkembang (Membangun)
(Perbandingan Antara
Indonesia dengan Singapura)
A.
Indonesia
1.
Geografis
Letak geografis
ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding posisi daerah lain. Indonesia
terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik. Posisi Indonesia sangat setrategis dan penting dalam
kaitannya dengan perekonomian. Indonesia berada persimpangan lalu lintas
dunia.Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa
depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk
sementara waktu diacuhkan, kondisi geografis suatu negara sangat menentukan
peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan
menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi
berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign
Policy, May/June, 09).
2.
Demografi
Indonesia saat ini adalah negara dengan
jumlah penduduk terbanyak ke-empat, setelah China, India, dan
Amerika.Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia
sebanyak 238,5 juta jiwa. Dan tahun ini, 2016 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia
sebanyak akan meningkat 258,7 juta jiwa. Sementara
itu, publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia oleh Bappenas, memprediksi
jumlah penduduk Indonesia akan terus meningkat, dan pada tahun 2035
diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 305,6 juta jiwa.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa,
jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan itu : banyak! Dan, terus meningkat
tiap tahunnya. Dan jika dilihat dari piramida penduduk, Indonesia
termasuk ke dalam negara berkembang.Dikatakan sebagai negara
berkembang karena terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang
rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda
banyak, dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang
juga tinggi.
3.
Kondisi Sosial Budaya
Mengenai kondisi budaya di Indonesia,
seperti yang kita ketahui bangsa Indonesiamerupakan bangsa yang heterogen dan
terdiri dari ratusan suku dengan keanekaragamanbudaya, dari bidang seni,
olahraga, bahasa, tempat tinggal, busana, nyanyian dan lain-lain. Hal ini
membuat Indonesia menjadi Negara yang kaya akan budaya, namun
kondisibudaya Indonesia saat
ini tengah memprihatinkan. Hal
ini karena mulai
banyaknyakebudayaan bangsa Indonesia yang diklaim oleh Negara tetangga
kita yaitu Malaysia.Seperti yang baru-baru saja diperebutkan yaitu tari pendet,
tari reog ponorogo, alat musikangklung, batik dan juga lagu “rasa sayange”.
Setelah banyaknya klaim dari Malaysia,barulah pemerintah menyadari bahwa
pentingnya hak paten. Hal ini tentunya mengancamkebudayaan Indonesia.
(anonymous, 2009).
Selain itu, akibat semakin berkembangnya
modernisasi dan globalisasi, systeminformasi semakin mudah
untuk diperoleh. Hal
ini akhirnya menyebabkan
semakinmudah masuknya budaya-budaya luar ke dalam Indonesia dan terjadi
proses akulturasi.Tidak jarang bahwa budaya-budaya luar yang masuk itu akhirnya
membawa dampakyang negatif. Hal ini
menjadi salah satu permasalahan budaya di tanah air pada masa ini.Dampak
negatif ini tampak dari pola hidup masyarakat Indonesia yang konsumtif, sikapindividualistik
yang mulai muncul (padahal masyarakat Indonesia dikenal sebagai bangsadengan
rasa kekeluargaan yang tinggi), gaya hidup kebarat-baratan (prilaku seks
bebas,pakaian minim, dan tidak hormat lagi kepada orang yang lebih tua) dan
kesenjangansosial ( adanya golongan kaya dan miskin). Dalam hal budaya,
masyarakat Indonesia jugamasih sangat mempercayai tradisi-tradisi yang tidak
sesuai dengan akal sehat dan logika,misalnya dukun, ritual-ritual dan
sebagainya. ( anonymous, 2009)
4.
Kondisi Ekonomi
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi
ekonomi yang tinggi; potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional.
Indonesia - ekonomi terbesar di Asia Tenggara - memiliki sejumlah karakteristik
yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus untuk mengalami
perkembangan ekonomi yang pesat. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ada
dukungan kuat dari pemerintah pusat untuk mengekang ketergantungan Indonesia
pada ekspor komoditas (mentah), sekaligus meningkatkan peran industri
manufaktur dalam perekonomian. Pembangunan infrastruktur juga merupakan tujuan
utama pemerintah, dan yang perlu menyebabkan efek multiplier dalam
perekonomian.
Sebelumnya, Indonesia sering disebutkan
sebagai kandidat yang tepat untuk dimasukkan ke dalam kelompok negara BRIC
(Brazil, Rusia, India dan China). Kelompok lain yang sering disebutkan
sebelumnya - yang tergabung dalam akronim CIVETS (yaitu Colombia, Indonesia,
Vietnam, Mesir, Turki dan Afrika Selatan) - juga mendapat perhatian karena
anggotanya memiliki sistem keuangan yang cukup canggih dan populasi yang tumbuh
cepat. Beberapa tahun yang lalu produk domestik bruto (PDB) dari CIVETS itu
diperkirakan berkontribusi sekitar setengah dari ekonomi global pada 2020.
Namun, karena perlambatan ekonomi global yang berkepanjangan setelah tahun 2011
kita jarang mendengar istilah BRIC dan CIVETS lagi.
Contoh lain yang menggambarkan pengakuan
internasional akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat adalah kenaikan
peringkat dari lembaga pemeringkat kredit internasional seperti Fitch Ratings,
Moody's dan Standard & Poor's. Pertumbuhan ekonomi yang tangguh, utang
pemerintah yang rendah dan manajemen fiskal yang bijaksana dijadikan alasan
untuk kenaikan penilaian tersebut. Hal itu juga merupakan kunci dalam masuknya
arus modal keuangan yang berupa dana asing ke Indonesia: baik aliran portofolio
maupun investasi asing langsung (foreign direct investment, FDI) yang meningkat
secara signifikan. Arus masuk FDI ini, yang sebelumnya relatif lemah selama
satu dasawarsa setelah Krisis Keuangan Asia, menunjukkan peningkatan tajam setelah
krisis keuangan global pada 2008-2009 (namun derasnya FDI melemah kembali
setelah tahun 2014 waktu Indonesia mengalami perlambatan ekonomi yang
berkepanjangan di antara tahun 2011 dan 2015).
5.
Sistem Pemerintahan
Indonesia adalah negara demokrasi konstitusional.
Setelah jatuhnya rezim Orde Baru yang otoriter pada tahun 1998, berbagai
perubahan konstitusional telah dilakukan untuk melemahkan kekuasaan
cabang-cabang eksekutif. Dengan demikian, membuat sebuah sistem kediktatoran
baru hampir mustahil.
Indonesia saat ini ditandai oleh
kedaulatan rakyat termanifestasi dalam pemilihan parlemen dan presiden setiap
lima tahun. Sejak berakhirnya Orde Baru yang dipimpin presiden Suharto dan
mulainya periode Reformasi, setiap pemilu di Indonesia dianggap bebas dan adil.
Namun, Indonesia belum bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme maupun 'politik
uang' di mana orang bisa membeli kekuasaan atau posisi politik. Misalnya,
segmen miskin dari masyarakat Indonesia 'didorong' untuk memilih calon presiden
tertentu pada hari pemilihan dengan menerima uang kecil di dekat kotak suara.
Strategi seperti ini masih tetap dilakukan, bahkan digunakan oleh semua pihak
politik yang terlibat (dan ini sebenarnya berarti race-nya lumayan adil maka
berbeda dengan pemilu era Orde Baru).
Kondisi politik Indonesia itu pasti
penting sekali untuk mereka yang berencana berinvestasi di Indonesia atau
mereka yang mau menjadi terlibat dalam hubungan bisnis dengan Indonesia. Di
bagian ini kami menyajikan gambaran komposisi politik Indonesia saat ini serta
ikhtisar bab-bab penting dalam sejarah politik negara ini.
B.
Singapura
1)
Geografi
Singapura berada di
ujung Semenanjung Malaysia yang dipisahkan Selat Johor dari Malaysia.
Wilayahnya menyerupai bentuk intan, terdiri dari sebuah pulau besar, yaitu Pulau
Singapura, dan beberapa pulau kecil, seperti Pulau Tekong Besar, Sentosa, Ubin,
dan Eyer Chawan. Karakter fisik wilayah Singapura bervariasi. Bagian utara dan
tengah berbukit-bukit, bagian timur berupa dataran rendah, sedangkan di bagian
barat daya terdiri dari lembah dan rawa.
Perhatikan
karakteristik tiap wilayah berikut ini.
1.
Daerah bukit tengah
Bagian utara dan tengah wilayah
Singapura berbukit-bukit dengan puncaknya yang bulat. Beberapa bukit itu adalah
Bukit Timah (±178 m), Bukit Gombak (±133 m), Bukit Panjang (±154 m), dan Bukit
Mandai (±129 m). Bukit Timah merupakan titik tertinggi di Singapura.
Di wilayah ini mengalir beberapa sungai,
yang oleh pemerintah telah dimanfaatkan untuk irigasi dan pembangkit tenaga
listrik (dibuat bendungan), serta sebagai sarana transportasi.
2.
Daerah dataran timur
Bagian timur wilayah Singapura merupakan
dataran rendah, yaitu dataran aluvial dan rawarawa. Sungai yang mengalir di
wilayah ini umumnya pendek, dangkal, dan alirannya lambat. Akibatnya kurang
bermanfaat.
3.
Daerah barat daya
Karakter wilayah barat daya Singapura
bergelombang serta terdiri atas lembah dan rawa. Di wilayah ini terdapat
beberapa bukit rendah, di antaranya Bukit Faber, Bukit Pasir Panjang, dan Bukit
Sesop. Bukit Faber merupakan lokasi wisata yang terkenal.
Di wilayah ini terdapat beberapa sungai
kecil, seperti Sungai Jurong, Singapura, Kranji, Chua Chu Kang, dan Pandan.
2)
Demografi
Pada tahun 2005 penduduk Singapura
berjumlah 4.425.720 juta jiwa dengan pertumbuhan 0,70% per tahun. Sebagian
besar penduduknya adalah keturunan Cina (76,8%), disusul dengan Melayu (14,6%),
India, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh (6,4%) dan bangsa yang lain (0,6%).
Kepadatan penduduk Singapura adalah 6.753 jiwa/km2. hal ini menimbulkan masalah
kurangnya kesempatan kerja, perumahan dan masalah lain. Singapura merupakan
salah satu negara yang paling padat di dunia (85% dari rakyat Singapura tinggal
di rumah susun) yang disediakan oleh Dewan Pengembangan Perumahan (HDB). Agama
yang dianut penduduknya adalah Budha sebanyak 30%, Konghucu dan Islam sebanyak
20%, Kristen sebanyak 10%, Tao 26%, Hindu sebanyak 4%, dan yang tidak beragama
sebanyak 13%. Bahasa resmi di Singapura ada empat bahasa, yaitu: bahasa Cina,
bahasa Tamil, bahasa Melayu dan bahasa Inggris. Bahasa-bahasa tersebut juga
dipakai sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah. Program KB cukup berhasil,
terbukti laju pertumbuhan penduduknya termasuk rendah, yaitu 1,3% per tahun.
Karena KB telah berhasil menurunkan angka pertambahan penduduk, pemerintah
Singapura saat ini melaksanakan program keluarga berencana dengan tujuan
meningkatkan kelahiran bayi, karena laju pertambahan penduduk terus menurun.
3)
Kondisi Sosial Budaya
Singapura termasuk negara berpenduduk
terpadat di dunia. Tahun 2008, jumlah penduduk Singapura mencapai ±4.608.167
jiwa, dengan angka pertumbuhan 1,08%.Mayoritas penduduk Singapura adalah etnis
Cina (77,3%). Selebihnya adalah Melayu (14,1%), India dan Pakistan (7,3%), dan
etnis lain (1,3%).
Mayoritas penduduk beretnis India/Pakistan memeluk agama Islam. Agama lain
yang hidup di Singapura adalah Buddha, Kong Hu Chu, Tao, Hindu, dan Kristen.
Bahasa resmi yang digunakan di Singapura adalah bahasa Inggris, Melayu, Cina,
dan Tamil.
4)
Kondisi Ekonomi
Pendiri negara Singapura, Sir Thomas
Stamford Raffles, sejak awal telah menetapkannya sebagai pusat perdagangan.
Saat ini Singapura telah menjadi pusat perdagangan di kawasan Asia Tenggara,
dengan berbagai sarana prasarana modern.
Singapura juga menjadi negara pelopor
industri di kawasan Asia Tenggara.Industri Singapura maju pesat sejak negara
ini berdiri sendiri. Kawasan industri yang penting terdapat di Jurong.
Industri utama adalah industri petrolium,
pengolahan karet, makanan dan minuman, serta elektronik. Pembuatan dan
perbaikan kapal menjadi industri baru yang penting. Singapura adalah salah satu
dari negara berpendapatan terbesar di dunia.
Selain perdagangan dan industri,
Singapura juga menjadi induk bank bagi banyak negara. Singapura juga merupakan
negara tujuan wisata dan pendidikan.Kegiatan pertanian dan peternakan di
Singapura dilakukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pertanian
dilakukan secara intensif dan hidroponik. Hasil pertaniannya, antara lain
buah-buahan, sayur-sayuran, serta bunga anggrek. Hasil peternakannya, antara
lain daging babi dan unggas.
5)
Sistem Pemerintahan
Singapura adalah salah sebuah negara
terkecil di wilayah ASEAN namun dengan perekonomian paling maju diantara
negara-negara anggota lainya. Negara yang merdeka secara penuh sejak berpisah
dari Malaysia pada tahun 1965 telah bertransformasi dari sebuah perkampungan
nelayan yang kumuh menjadi salah satu negara dengan perekonomian maju di dunia
dengan dukungan dukungan kualitas sumber daya manusia yang tinggi serta
letaknya yang strategis di salah satu jalur perdagangan dunia yaitu Selat
Malaka.
Sistem Pemerintahan dan Politik
Singapura sejak kemerdekaan hingga pemilu 2015 tidak lepas dari pengaruh Partai
berkuasa PAP (People Action Party) yang telah memegang kendali pemerintahan
Singapura jauh sebelum merdeka hingga sekarang. Dengan dukungan politik dari
PAP, Lee Kuan Yew dengan leluasa dapat menata sistem politik yang stabil dan
pembangunan ekonomi Singapura yang dapat berjalan berkesinambungan hingga maju
seperti saat ini.
Singapura adalah salah satu negara yang
menganut sistem pemerintahan demokrasi parlementer dengan model westminder.
Bentuk negara Singapura sendiri adalah Republik dengan Kepala negara adalah
Presiden sedangkan Pemerintahan dijalankan kabinet yang dipimpin oleh Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan. Dalam kehidupan politik Singapura adalah
sebuah negara yang menjalankan sistem multi partai meskipun dalam kenyataanya
sepanjang 50 tahun kemerdekaan Singapura, pemerintahan selalu dikuasai Partai
besutan Bapak Pembangunan Singapura yaitu PAP. Kekuasaan eksekutif
(pemerintahan) di Singapura dijalankan oleh kabinet yang bertanggung jawab secara
kolektif kepada Parlemen. Seperti kebanyakan negara di dunia saat ini, terdapat
tiga cabang terpisah dari kekuasaan pemerintahan yaitu legislatif, eksekutif,
dan yudikatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar