Kamis, 15 Desember 2016

Karakteristik Negara Berkembang (Membangun) (Perbandingan Antara Indonesia dengan Singapura)



Nama : Muhammad Marzuki
NIM : 1501046012
Kelas : PM.A3
Mata Kuliah : Sosiologi Pembangunan
Karakteristik Negara Berkembang (Membangun)
(Perbandingan Antara Indonesia dengan Singapura)
A.    Indonesia
1.      Geografis
Letak geografis ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding posisi daerah lain. Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi Indonesia sangat setrategis dan penting dalam kaitannya dengan perekonomian. Indonesia berada persimpangan lalu lintas dunia.Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu diacuhkan, kondisi geografis suatu negara sangat menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09).
2.      Demografi
Indonesia saat ini adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-empat, setelah China, India, dan Amerika.Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 238,5 juta jiwa. Dan tahun ini, 2016 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sebanyak akan meningkat 258,7 juta jiwa. Sementara itu, publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia oleh Bappenas, memprediksi jumlah penduduk Indonesia akan terus meningkat, dan pada tahun 2035 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 305,6 juta jiwa.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan itu : banyak! Dan, terus meningkat tiap tahunnya. Dan jika dilihat dari piramida penduduk, Indonesia termasuk ke dalam negara berkembang.Dikatakan sebagai negara berkembang karena terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak, dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang juga tinggi.
3.      Kondisi Sosial Budaya
Mengenai kondisi budaya di Indonesia, seperti yang kita ketahui bangsa Indonesiamerupakan bangsa yang heterogen dan terdiri dari ratusan suku dengan keanekaragamanbudaya, dari bidang seni, olahraga, bahasa, tempat tinggal, busana, nyanyian dan lain-lain. Hal ini membuat Indonesia menjadi Negara yang kaya akan budaya, namun kondisibudaya  Indonesia  saat  ini  tengah  memprihatinkan.  Hal  ini  karena  mulai  banyaknyakebudayaan bangsa Indonesia yang diklaim oleh Negara tetangga kita yaitu Malaysia.Seperti yang baru-baru saja diperebutkan yaitu tari pendet, tari reog ponorogo, alat musikangklung, batik dan juga lagu “rasa sayange”. Setelah banyaknya klaim dari Malaysia,barulah pemerintah menyadari bahwa pentingnya hak paten. Hal ini tentunya mengancamkebudayaan Indonesia. (anonymous, 2009).
Selain itu, akibat semakin berkembangnya modernisasi dan globalisasi, systeminformasi semakin  mudah   untuk  diperoleh.  Hal  ini   akhirnya  menyebabkan  semakinmudah masuknya budaya-budaya luar ke dalam Indonesia dan terjadi proses akulturasi.Tidak jarang bahwa budaya-budaya luar yang masuk itu akhirnya membawa dampakyang negatif.  Hal ini menjadi salah satu permasalahan budaya di tanah air pada masa ini.Dampak negatif ini tampak dari pola hidup masyarakat Indonesia yang konsumtif, sikapindividualistik yang mulai muncul (padahal masyarakat Indonesia dikenal sebagai bangsadengan rasa kekeluargaan yang tinggi), gaya hidup kebarat-baratan (prilaku seks bebas,pakaian minim, dan tidak hormat lagi kepada orang yang lebih tua) dan kesenjangansosial ( adanya golongan kaya dan miskin). Dalam hal budaya, masyarakat Indonesia jugamasih sangat mempercayai tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan akal sehat dan logika,misalnya dukun, ritual-ritual dan sebagainya. ( anonymous, 2009)
4.      Kondisi Ekonomi
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi; potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia - ekonomi terbesar di Asia Tenggara - memiliki sejumlah karakteristik yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus untuk mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ada dukungan kuat dari pemerintah pusat untuk mengekang ketergantungan Indonesia pada ekspor komoditas (mentah), sekaligus meningkatkan peran industri manufaktur dalam perekonomian. Pembangunan infrastruktur juga merupakan tujuan utama pemerintah, dan yang perlu menyebabkan efek multiplier dalam perekonomian.
Sebelumnya, Indonesia sering disebutkan sebagai kandidat yang tepat untuk dimasukkan ke dalam kelompok negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan China). Kelompok lain yang sering disebutkan sebelumnya - yang tergabung dalam akronim CIVETS (yaitu Colombia, Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki dan Afrika Selatan) - juga mendapat perhatian karena anggotanya memiliki sistem keuangan yang cukup canggih dan populasi yang tumbuh cepat. Beberapa tahun yang lalu produk domestik bruto (PDB) dari CIVETS itu diperkirakan berkontribusi sekitar setengah dari ekonomi global pada 2020. Namun, karena perlambatan ekonomi global yang berkepanjangan setelah tahun 2011 kita jarang mendengar istilah BRIC dan CIVETS lagi.
Contoh lain yang menggambarkan pengakuan internasional akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat adalah kenaikan peringkat dari lembaga pemeringkat kredit internasional seperti Fitch Ratings, Moody's dan Standard & Poor's. Pertumbuhan ekonomi yang tangguh, utang pemerintah yang rendah dan manajemen fiskal yang bijaksana dijadikan alasan untuk kenaikan penilaian tersebut. Hal itu juga merupakan kunci dalam masuknya arus modal keuangan yang berupa dana asing ke Indonesia: baik aliran portofolio maupun investasi asing langsung (foreign direct investment, FDI) yang meningkat secara signifikan. Arus masuk FDI ini, yang sebelumnya relatif lemah selama satu dasawarsa setelah Krisis Keuangan Asia, menunjukkan peningkatan tajam setelah krisis keuangan global pada 2008-2009 (namun derasnya FDI melemah kembali setelah tahun 2014 waktu Indonesia mengalami perlambatan ekonomi yang berkepanjangan di antara tahun 2011 dan 2015).
5.      Sistem Pemerintahan
Indonesia adalah negara demokrasi konstitusional. Setelah jatuhnya rezim Orde Baru yang otoriter pada tahun 1998, berbagai perubahan konstitusional telah dilakukan untuk melemahkan kekuasaan cabang-cabang eksekutif. Dengan demikian, membuat sebuah sistem kediktatoran baru hampir mustahil.
Indonesia saat ini ditandai oleh kedaulatan rakyat termanifestasi dalam pemilihan parlemen dan presiden setiap lima tahun. Sejak berakhirnya Orde Baru yang dipimpin presiden Suharto dan mulainya periode Reformasi, setiap pemilu di Indonesia dianggap bebas dan adil. Namun, Indonesia belum bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme maupun 'politik uang' di mana orang bisa membeli kekuasaan atau posisi politik. Misalnya, segmen miskin dari masyarakat Indonesia 'didorong' untuk memilih calon presiden tertentu pada hari pemilihan dengan menerima uang kecil di dekat kotak suara. Strategi seperti ini masih tetap dilakukan, bahkan digunakan oleh semua pihak politik yang terlibat (dan ini sebenarnya berarti race-nya lumayan adil maka berbeda dengan pemilu era Orde Baru).
Kondisi politik Indonesia itu pasti penting sekali untuk mereka yang berencana berinvestasi di Indonesia atau mereka yang mau menjadi terlibat dalam hubungan bisnis dengan Indonesia. Di bagian ini kami menyajikan gambaran komposisi politik Indonesia saat ini serta ikhtisar bab-bab penting dalam sejarah politik negara ini.

B.     Singapura
1)  Geografi
Singapura berada di ujung Semenanjung Malaysia yang dipisahkan Selat Johor dari Malaysia. Wilayahnya menyerupai bentuk intan, terdiri dari sebuah pulau besar, yaitu Pulau Singapura, dan beberapa pulau kecil, seperti Pulau Tekong Besar, Sentosa, Ubin, dan Eyer Chawan. Karakter fisik wilayah Singapura bervariasi. Bagian utara dan tengah berbukit-bukit, bagian timur berupa dataran rendah, sedangkan di bagian barat daya terdiri dari lembah dan rawa.
Perhatikan karakteristik tiap wilayah berikut ini.
1.      Daerah bukit tengah
Bagian utara dan tengah wilayah Singapura berbukit-bukit dengan puncaknya yang bulat. Beberapa bukit itu adalah Bukit Timah (±178 m), Bukit Gombak (±133 m), Bukit Panjang (±154 m), dan Bukit Mandai (±129 m). Bukit Timah merupakan titik tertinggi di Singapura.
Di wilayah ini mengalir beberapa sungai, yang oleh pemerintah telah dimanfaatkan untuk irigasi dan pembangkit tenaga listrik (dibuat bendungan), serta sebagai sarana transportasi.
2.      Daerah dataran timur
Bagian timur wilayah Singapura merupakan dataran rendah, yaitu dataran aluvial dan rawarawa. Sungai yang mengalir di wilayah ini umumnya pendek, dangkal, dan alirannya lambat. Akibatnya kurang bermanfaat.
3.      Daerah barat daya
Karakter wilayah barat daya Singapura bergelombang serta terdiri atas lembah dan rawa. Di wilayah ini terdapat beberapa bukit rendah, di antaranya Bukit Faber, Bukit Pasir Panjang, dan Bukit Sesop. Bukit Faber merupakan lokasi wisata yang terkenal.
Di wilayah ini terdapat beberapa sungai kecil, seperti Sungai Jurong, Singapura, Kranji, Chua Chu Kang, dan Pandan.
2)     Demografi
Pada tahun 2005 penduduk Singapura berjumlah 4.425.720 juta jiwa dengan pertumbuhan 0,70% per tahun. Sebagian besar penduduknya adalah keturunan Cina (76,8%), disusul dengan Melayu (14,6%), India, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh (6,4%) dan bangsa yang lain (0,6%). Kepadatan penduduk Singapura adalah 6.753 jiwa/km2. hal ini menimbulkan masalah kurangnya kesempatan kerja, perumahan dan masalah lain. Singapura merupakan salah satu negara yang paling padat di dunia (85% dari rakyat Singapura tinggal di rumah susun) yang disediakan oleh Dewan Pengembangan Perumahan (HDB). Agama yang dianut penduduknya adalah Budha sebanyak 30%, Konghucu dan Islam sebanyak 20%, Kristen sebanyak 10%, Tao 26%, Hindu sebanyak 4%, dan yang tidak beragama sebanyak 13%. Bahasa resmi di Singapura ada empat bahasa, yaitu: bahasa Cina, bahasa Tamil, bahasa Melayu dan bahasa Inggris. Bahasa-bahasa tersebut juga dipakai sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah. Program KB cukup berhasil, terbukti laju pertumbuhan penduduknya termasuk rendah, yaitu 1,3% per tahun. Karena KB telah berhasil menurunkan angka pertambahan penduduk, pemerintah Singapura saat ini melaksanakan program keluarga berencana dengan tujuan meningkatkan kelahiran bayi, karena laju pertambahan penduduk terus menurun.

3)     Kondisi Sosial Budaya
Singapura termasuk negara berpenduduk terpadat di dunia. Tahun 2008, jumlah penduduk Singapura mencapai ±4.608.167 jiwa, dengan angka pertumbuhan 1,08%.Mayoritas penduduk Singapura adalah etnis Cina (77,3%). Selebihnya adalah Melayu (14,1%), India dan Pakistan (7,3%), dan etnis lain (1,3%).

Mayoritas penduduk beretnis India/Pakistan memeluk agama Islam. Agama lain yang hidup di Singapura adalah Buddha, Kong Hu Chu, Tao, Hindu, dan Kristen. Bahasa resmi yang digunakan di Singapura adalah bahasa Inggris, Melayu, Cina, dan Tamil.

4)     Kondisi Ekonomi
Pendiri negara Singapura, Sir Thomas Stamford Raffles, sejak awal telah menetapkannya sebagai pusat perdagangan. Saat ini Singapura telah menjadi pusat perdagangan di kawasan Asia Tenggara, dengan berbagai sarana prasarana modern.
Singapura juga menjadi negara pelopor industri di kawasan Asia Tenggara.Industri Singapura maju pesat sejak negara ini berdiri sendiri. Kawasan industri yang penting terdapat di Jurong.
Industri utama adalah industri petrolium, pengolahan karet, makanan dan minuman, serta elektronik. Pembuatan dan perbaikan kapal menjadi industri baru yang penting. Singapura adalah salah satu dari negara berpendapatan terbesar di dunia.

Selain perdagangan dan industri, Singapura juga menjadi induk bank bagi banyak negara. Singapura juga merupakan negara tujuan wisata dan pendidikan.Kegiatan pertanian dan peternakan di Singapura dilakukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pertanian dilakukan secara intensif dan hidroponik. Hasil pertaniannya, antara lain buah-buahan, sayur-sayuran, serta bunga anggrek. Hasil peternakannya, antara lain daging babi dan unggas.
5)     Sistem Pemerintahan
Singapura adalah salah sebuah negara terkecil di wilayah ASEAN namun dengan perekonomian paling maju diantara negara-negara anggota lainya. Negara yang merdeka secara penuh sejak berpisah dari Malaysia pada tahun 1965 telah bertransformasi dari sebuah perkampungan nelayan yang kumuh menjadi salah satu negara dengan perekonomian maju di dunia dengan dukungan dukungan kualitas sumber daya manusia yang tinggi serta letaknya yang strategis di salah satu jalur perdagangan dunia yaitu Selat Malaka.
Sistem Pemerintahan dan Politik Singapura sejak kemerdekaan hingga pemilu 2015 tidak lepas dari pengaruh Partai berkuasa PAP (People Action Party) yang telah memegang kendali pemerintahan Singapura jauh sebelum merdeka hingga sekarang. Dengan dukungan politik dari PAP, Lee Kuan Yew dengan leluasa dapat menata sistem politik yang stabil dan pembangunan ekonomi Singapura yang dapat berjalan berkesinambungan hingga maju seperti saat ini.
Singapura adalah salah satu negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi parlementer dengan model westminder. Bentuk negara Singapura sendiri adalah Republik dengan Kepala negara adalah Presiden sedangkan Pemerintahan dijalankan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Dalam kehidupan politik Singapura adalah sebuah negara yang menjalankan sistem multi partai meskipun dalam kenyataanya sepanjang 50 tahun kemerdekaan Singapura, pemerintahan selalu dikuasai Partai besutan Bapak Pembangunan Singapura yaitu PAP. Kekuasaan eksekutif (pemerintahan) di Singapura dijalankan oleh kabinet yang bertanggung jawab secara kolektif kepada Parlemen. Seperti kebanyakan negara di dunia saat ini, terdapat tiga cabang terpisah dari kekuasaan pemerintahan yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar